Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pramuka Masuk Kurikulum 2013

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI—Jika tidak ada aral melintang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mewajibkan Praja Muda Karana (Pramuka) masuk kurikulum mata pelajaran tahun ajaran 2013-2014. Dalam kurikulum baru itu, ekstra kurikuler yang diwajibkan adalah kepramukaan. Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, SSos melalui Wakil Kwarcab Banyuwangi Bidang Humas, Yos Sumiyatno menyambut baik dimasukkannya Pramuka dalam kurikulum sekolah dasar (SD).

Bahkan gerakan Pramuka di Banyuwangi sudah siap melaksanakan. Sebagai upaya kesiapannya menyambut kurikulum kepramukaan itu, Kwartir Pramuka Banyuwangi menggelar berbagai kegiatan. Seperti melaksanakan kursus dan pelatihan bagi guru sebagai Pembina Pramuka di gugus depan sekolahnya, melaksanakan pelatihan bagi para pengelola gugus depan se-Kabupaten Banyuwangi sekaligus melaksanakan registrasi gugus depan. Selain itu, pelatihan jurnalistik dan kehumasan bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi agar setiap anggota Pramuka siap menjadi humas bagi gerakan Pramuka.

Upaya lain, kata dia, mendorong setiap kwartir ranting agar melaksanakan musyawarah dan menyusun pengurus agar lebih maksimal dalam mewadahi kegiatan gugus depan. Selain itu, mengaktifkan perkemahan Sabtu- Minggu (Persami), untuk memberikan kegiatan positif dan menyenangkan bagi peserta didik. Pria yang akrab di panggil Kak Yos itu mengakui, sudah seyogyanya kurikulum kepramukaan diberlakukan sejak dahulu. Sebab, jika berbicara pembentukan karakter, Pramuka dari dahulu sudah mengembangkan. Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda.

Pendidikan karakter dari Pramuka itu diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan di alam terbuka. Tak ayal, kegiatan Pramuka menjadi menarik dan menyenangkan, tetapi tetap berpegang teguh pada metode kepramukaan. “Hal itu merupakan ciri khas dalam pembinaan pendidikan karakter dan pembinaan di sekolah. Dengan demikian apa yang menjadi harapan pemerintah dapat terwujud,” cetusnya. (radar)