Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Sadis! Ini Hasil Otopsi Mayat Bayi Tanpa Tangan dan Kaki di Kolam Lele

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan mengapung di tengah kolam lele di Dusun Pondokasem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, dipastikan korban mutilasi.

Kepastian ini diketahui setelah dilakukan proses otopsi di RSUD Blambangan. Ditemukan bekas sayatan dekat ketiak. Selain itu, pada pangkal paha ditemukan sisa tulang paha korban. Proses otopsi dilakukan sekitar satu jam mulai pukul 10.00 WIB.

Keterangan dokter bedah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin, dari hasil otopsi, bayi tersebut lahir belum cukup umur atau prematur. Bayi malang itu diperkirakan lahir pada usia kandungan 7 atau 8 bulan.

“Dari hasil pemeriksaan dalam, ditemukan gelembung udara sehingga disimpulkan bayi ini lahir sempat menghirup udara,” kata Solakhudin ditemui usai melakukan otopsi Rabu (12/9/2018).

Secara medis, lanjutnya, penyebab meninggalnya bayi tersebut diperkirakan akibat usia kelahiran yang masih muda. Namun tidak menutup kemungkinan bayi tersebut meninggal karena hypothermia atau kedinginan. Karena menurutnya, bayi masih sangat rentan dengan cuaca dingin.

Sementara itu, dari hasil pemeriksan luar terdapat luka robek pada bagian kepala belakang, patah tulang tengkorak pada kepala bagian belakang, memar pada pipi kiri dan kanan serta patah tulang rahang bawah tepat pada bagian dagu. “Terbelah menjadi dua kanan dan kiri,” ungkapnya

Selain itu, juga ditemukan luka robek pada bagian bawah ketiak kanan dan kiri. Di bawah ketiak kanan luka dari atas ke bawah dengan ukuran 7 X 3 cm dan di bawah ketiak kiri berukuran 4 X 5 cm. Pada tali pusat sudah terjadi pembusukan dengan sisa tali pusat sepanjang 1 cm. Untuk ujung tali pusat kondisinya tidak rata atau lancip. Dan di bagian pangkal paha masih ditemukan sisa tulang paha sepanjang 3 cm pada paha kanan dan 2,5 cm pada paha kiri.

Ditambahkannya, bayi tersebut diduga sudah meninggal dunia sekitar 7 hari. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi mayat bayi yang sudah membusuk. Mengenai dugaan kedua tangan dan kaki bayi tersebut sengaja dimutilasi, Solakhudin tidak membantahnya.

Menurutnya, bisa saja setelah, meninggal, dilakukan pemotongan pada kedua tangan dan kaki bayi tersebut. “Karena ada luka robek, jadi ada robekan,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi laki-laki ditemukan di kolam lele milik Slamet, warga Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Senin (10/9/2018).

Bayi tersebut ditemukan mengambang di atas kolam. Kondisi bayi itu sangat mengenaskan. Tangan dan kakinya tidak ada. Bayi ini sempat dimakamkan warga setempat sebelum dibawa pihak Kepolisian ke RSUD Blambangan untuk dilakukan otopsi.