BANYUWANGI – Bulan Suci Ramadan dimanfaatkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan menggelar Safari Ramadan. Bupati 44 tahun tersebut melakukan buka, salat tarawih dan sahur di tempat berbeda-beda.
Nah, di Safari Ramadan, Jumat (1/6/2018), Anas melaksanakan salat tarawih berjamaah bersama warga di Masjid At Taqwa, Muncar. Usai tarawih Anas memantau pelayanan malam hari di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.
“Saya ingin melihat pelayanan di desa pada malam hari berjalan atau tidak. Karena salah satu program inovasi Smart Kampung adalah balai desa harus membuka layanan pada malam hari,” kata Anas.
Anas mengatakan, Smart Kampung adalah program yang digagas Pemkab Banyuwangi di mana desa dituntut untuk bisa melakukan percepatan pelayanan publik di tiap lininya.
Apalagi menurut Anas, pada bulan puasa mayoritas aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan pada malam hari.
“Dengan pelayanan pada malam hari, usai tarawih masyarakat bisa mengurus administrasi atau kebutuhan lainnya di desa,” jelas Anas.
Sebelumnya, saat solat tarawih bersama di Masjid At-Taqwa, Anas mengingatkan masyarakat akan bahaya narkoba. “Saat ini, peredaran narkoba semakin mengkhawatirkan. Tidak lagi menyasar orang dewasa, tapi juga kepada anak-anak,” ungkap Anas.
Peredaran tersebut, cerita Anas, berlangsung dengan halus. Narkoba dengan harga murah diperjualbelikan kepada mereka seperti halnya permen. “Awalnya diberikan gratis. Sekali dua kali. Kemudian mulai kecanduan. Lantas diperjualbelikan dari yang jenisnya murah sampai yang mahal,” paparnya.
Fenomena demikian, lanjut Anas, tidak hanya terjadi di Banyuwangi, tapi merata di berbagai daerah. Untuk itu, ia berharap semua komponen masyarakat ikut serta mengawasinya.
“Semua harus saling mengawasi dan menjaga. Jika ada yang mengetahui, langsung laporkan ke desa atau langsung ke polisi,” tegasnya.
Selain peningkatan pengawasan dari eksternal, Anas juga berharap pendampingan dari pihak keluarga pada anak-anaknya.
“Ramadan ini, jadikan momentum untuk meningkatkan kebersamaan dengan anak-anaknya. Tanyakan aktivitas hariannya. Saat ini, narkoba tidak perlu dicari lagi, tapi sudah mendatanginya secara langsung. Jadi, perlu pengawasan yang ketat,” pungkas Anas.