BANYUWANGI, KOMPAS.com – Rak-rak berisi berbagai produk seperti beras, gula, minyak, hingga aneka camilan berjajar rapi di Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukangkayu, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).
Ruangannya luas, sejuk dan bersih sehingga cukup nyaman untuk masyarakat berbelanja. Meski baru beberapa bulan beroperasi sejak soft launching pada Agustus 2025, KKMP Tukangkayu sudah meraih animo tinggi.
Kini, sudah ada 500 orang yang terdaftar sebagai anggota dan 1.000 orang masuk dalam daftar tunggu untuk verifikasi.
Baca juga: Cerita Sukses KMP Demangan Madiun, Bermodal Patungan, Kini Raih Omzet Rp 2,5 Juta Per Hari
Di sisi lain, koperasi itu telah banyak menjalin kerja sama dalam penyediaan stok bahan pokok yang menjadi komoditas jualan dalam koperasi itu.
“Di samping kemitraan dengan BUMN, kita gandeng pabrikan yang ada di Banyuwangi. Alhamdulillah menghasilkan kesepakatan bersama, kita bisa menjadi agen grosir,” kata Ketua KKMP Tukangkayu, Imam Maskun.
Baca juga: Cerita Sulastri Jadi Pengurus Kopdes Merah Putih Sambil Berjualan Gorengan
Dengan gotong-royong, kerja sama dan kolaborasi yang terjalin, harga pokok penjualan semakin murah di bawah grosir yang sangat menguntungkan untuk masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan toko kelontong yang berbelanja di sana.
Para pelaku UMKM dan toko kelontong akan menjadi anggota khusus di koperasi, di samping KKMP Tukangkayu yang juga menggaet anggota dari kelurahan tersebut.
Dengan strategi tersebut, KKMP Tukangkayu berharap perputaran stok barang lebih cepat, sehingga koperasi juga segera memiliki keuangan yang stabil.
Strategi itu pula yang menarik minat berbagai pihak untuk bekerja sama, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Seperti BTN yang memberi diskon belanja 30 persen, atau BRI yang memberi pinjaman berupa voucher belanja. Nantinya juga kartu anggota akan berupa e-money,” urai Imam.
Diharapkan, dengan adanya koperasi itu, warga bisa terbebas dari pinjol atau rentenir, terlebih harga beli juga semakin murah dan kian menghemat pengeluaran.
Tak berhenti di sana, KKMP Tukangkayu juga menggeber digitalisasi di setiap proses, mulai dari rekruitmen, hingga tata kelola serta neraca keuangan yang seluruhnya telah didigitalisasi.
“Kita sudah punya server yang memberikan laporan real time. Nantinya kita bisa melihat barang-barang fast moving yang dibutuhkan toko kelontong atau dibutuhkan UMKM,” tuturnya.
Dengan inovasi digitalisasi, stigma koperasi yang identik dengan orangtua bisa berubah.
Kini, banyak anak muda yang tergabung sebagai anggota Koperasi Merah Putih Tukangkayu. Mereka dimanjakan dengan harga barang yang murah dan sisa hasil usaha (SHU) setiap tahunnya.
Ke depan, setelah grand launching yang direncanakan pada bulan ini, KKMP Tukangkayu akan terus berupaya melengkapi variasi produk yang dijual.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang