BANYUWANGI – Program pengembangan infrastruktur di Banyuwangi tahun ini akan kembali fokus pada pembangunan jalan setelah beberapa tahun terakhir berhasil membangun jaringan irigasi primer dan tersier untuk mendukung sektor pertanian.
Pembangunan jalan akan masif dilakukan menyusul banyaknya keluhan rakyat tentang jalan rusak di Bumi Blambangan.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, ketika turun ke desa-desa pihaknya banyak mendengar keluhan tentang jalan rusak. Sebaliknya, jaringan irigasi atau pengairan dinilai sudah hampir cukup.
“Jadi mohon maaf kalau tahun ini program pembangunan irigasi atau pengairan berkurang cukup drastis, karena kita kembalikan ke pembangunan jalan,” ujarnya kemarin (7/4).
Anas menambahkan, jalan di desa-desa di Banyuwangi mulai rusak. Ada tiga penyebab utama kerusakan jalan tersebut. Pertama, kerusakan jalan diakibatkan oleh struktur tanah. Penyebab kedua karena memang jalan tersebut sudah waktunya diperbaiki.
“Dan faktor ketiga karena di tahun-tahun sebelumnya anggaran pemkab banyak yang dialirkan ke irigasi,” kata dia.
Nah, untuk menindaklanjuti kelurahan masyarakat tersebut, kata Anas, pemkab akan kembali fokus membangun jalan. Tidak hanya jalan desa, perbaikan atau pembangunan tersebut juga menyasar jalan penghubung antar kecamatan.
Sekadar diketahui, di tahun 2017 produktivitas padi Banyuwangi tumbuh pesat melampaui di atas rata-rata nasional, dengan produktivitas mencapai 795 ribu ton gabah.
“Selain padi, Banyuwangi juga telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu daerah sentra pengembangan jeruk nasional. Ini suatu hasil dari kerja keras yang kita lakukan bersama,” ujarnya pada forum rapat paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) bupati tahun 2017 Kamis lalu (5/4).
Untuk memperkuat bidang pertanian ini, pemerintah pun telah membangun infrastruktur irigasi. Sejak tahun 2011, jaringan irigasi primer sepanjang 3.718 km, irigasi sekunder sepanjang 2.204 kilometer, dan irigasi tersier sepanjang 797 kilometer telah dibangun dan diperbaiki.
“Jaringan tersebut mengairi sekitar 66.000 hektare sawah. Pada tahun ini juga dibangun 15 embung baru dengan kapasitas tiap embung mencapai 2.000 hingga 5.000 meter kubik,” tandasnya.