Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tamansari Paling Besar, Gitik Terkecil

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Desa Tamansari, Kecamatan Licin tercatat sebagai desa yang mendapatkan jatah bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) paling besar dibanding desa lainnya. Desa yang berlokasi di lereng Gunung Ijen itu menerima kucuran dana ADD sebesar Rp 976 juta lebih. Sedangkan desa yang paling kecil menerima ADD adalah Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi Rp sebesar Rp 679 juta lebih.

“Sesuai dengan keputusan bupati Nomor: 188/l67/KEP/ 129.011/2017, Desa Tamansari dan Desa Gitik menerima ADD paling besar dan paling kecil,” ungkap Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Zen Kostolani melalui Kabid Pemberdayaan Pemerintah Desa Ahmad Faishol.

Berdasar keputusan bupati Nomor: 188/ 167/ KEP/ 129.01 1/2017 itu, ada lima desa yang menerima ADD di atas Rp 900 juta. Selain Desa Tamansari yang mendapat kucuran ADD Rp 976 juta, ada Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo sebesar Rp 956 juta, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru sebesar Rp 936 juta lebih, Desa Sragi, Kecamatan Songgon Rp 949 juta dan Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon sebesar Rp 900 juta lebih.

Sementara untuk sekitar 58 desa menerima jatah ADD antara Rp 868 juta lebih hingga Rp 817 juta. Untuk sekitar 108 desa lainnya menerima ADD antara Rp 783 juta hingga Rp 751 juta lebih. Sedangkan yang menerima ADD dalam angka Rp 600 juta hanya Desa Gitik saja.

Untuk diketahui, selain menerima ADD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Desa (Pemdes) juga menerima jatah Dana Desa (DD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun 2017, Banyuwangi mendapat jatah ADD sebesar sekitar Rp 179 miliar lebih sehingga total dari ADD dan DD yang mengucur ke Pemdes sekitar Rp 320,82 miliar lebih.(radar)