Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Presiden Gelontor Rp 1,5 Miliar ke Desa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kacung-Marijan-(dua-dari-kiri)-dalam-seminar-nasional-di-IAI-Darussalam,-Blokagung,-Sabtu.

TEGALSARI-Presiden Jokowi akan menggelontorkan dana hingga Rp 1,5 miliar ke desa. Itu sesuai janjinya saat kampanye pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2014. Hanya saja, pencairan dana sebesar itu akan dilakukan secara bertahap  selama memimpin Indonesia.

Penegasan itu disampaikan ketua Satgas Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi  RI, Prof. Dr. Kacung Marijan, MA, saat  menjadi narasumber dalam seminar nasional yang digelar PMII Komisariat IAI Darussalam, Blokagung, Kecamatan  Tegalsari, Sabtu (20/2).

Menurut Profesor Kacung, pada pemerintahan Jokowi-Juyuf Kalla  ini, pembangunan di pedesaan akan menjadi perhatian serius. Sehingga,  dana untuk pembangunan desa akan  langsung diberikan pada desa. “Desa diberi kewenangan untuk merancang pembangunan, dananya melalui dana desa juga diberikan secara langsung,”  katanya.

Untuk merealisasikan janjinya membangun desa itu, terang dia, pada tahun anggaran 2015, anggaran untuk dana desa (DD) yang diberikan ke desa itu sebesar Rp 27,7 triliun. Dengan dana sebesar itu, setiap desa mendapat sekitar  Rp 230 juta. “DD ini dikhususkan untuk  infrastruktur,” ujarnya.  

Anggaran untuk DD itu, jelas dia, meningkat pada tahun anggaran 2016 ini  yang mencapai Rp 47 triliun. Dengan dana sebesar itu, setiap desa bisa mendapat sekitar Rp 600 juta. “Pada tahun anggaran   2017, dana DD itu direncanakan Rp 81 triliun, atau Rp 1 miliar per desa,”  ungkapnya.

Untuk tahun anggaran 2018, jelas dia, DD ini akan dianggarkan sebesar Rp 103  triliun, atau sebesar Rp 1,4 miliar per desa. Sedang pada akhir pemerintahan Jokowi-JK di tahun anggaran Rp 2019, dana DD ini dianggarkan Rp 111 triliun atau Rp 1,5 miliar per desa.

“Dengan DD yang besar ini, biar ada kemanfaatan bagi masyarakat di desa,” cetusnya. Pembangunan di Indonesia, terang dia,  selama ini sudah berhasil menciptakan  bangsa yang satu bahasa, satu bangsa,  dan satu tanah air.

Tetapi, sebut dia, pembangunan itu masih terpusat di daerah kota hingga kurang bisa dirasakan  oleh masyarakat di pedesaan. “Bapak presiden Jokowi akan menciptakan pembangunan satu hati,” ungkapnya.(radar)