Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tuntaskan JLS Siapkan Dana Rp 1,4 Triliun

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tuntaskan-JLS-Siapkan-Dana-Rp-1,4-Triliun

BANYUWANGI – Pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) yang sempat stagnan selama bertahun-tahun bakal segera dimulai kembali. Demi menuntaskan jalan sepanjang 650 kilometer itu, pemerintah pusat menyiapkan dana Rp 1,4 triliun dan ditarget rampung pada tahun 2021.

Delapan perwakilan daerah datang ke Banyuwangi untuk melakukan penandatanganan  perjanjian kerja sama (PKS) pembangunan JLS kemarin  (8/3). Pada forum yang digelar  di aula Rempeg Jogopati, Pemkab Banyuwangi, tersebut PKS lama yang ditandatangani  tahun 2002 direvisi dengan fokus  percepatan jalan yang membentang dari Banyuwangi  hingga Pacitan tersebut.

Delapan utusan daerah yang dilintasi JLS melakukan koordinasi untuk mempercepat pembangunan  JLS. Delapan daerah  dimaksud, antara lain Banyuwangi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, dan Jember.

Selain itu, koordinasi kali ini juga melibatkan  Dinas Pekerjaan Umum  (PU) Bina Marga Provinsi Jatim. Bupati Abdullah Azwar Anas  mengatakan, percepatan JLS  akan bisa mendorong perkembangan  ekonomi di Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Apalagi, jika JLS ini bisa diintegrasikan  dengan keunggulan pariwisata  antar kabupaten.

“Namun, yang perlu diperhatikan, pembangunan harus disesuaikan tata ruang masing-masing daerah. Misalnya kalau  akan dibangun industri, tentu  industri apa yang cocok di jalur ini. Harapan kami landscape JLS  tetap hijau,” ujarnya.

Menurut Anas, keberadaan JLS akan membawa dampak positif terhadap perkembangan  Banyuwangi. “Ini bagus. Akan  semakin banyak orang datang ke Banyuwangi. Jalurnya lebih  mudah, semakin banyak opsi jalan. Akan ada pemandangan baru saat masuk Banyuwangi, karena melewati perkebunan,”  kata dia.

Ruas jalan arteri JLS di Banyuwangi mencapai 110 km. Ruas tersebut berawal dari kawasan  perbatasan Tangki Nol Kecamatan Kalibaru hingga kawasan Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Sejumlah kawasan Banyuwangi  Selatan akan dilintasi JLS meliputi Perkebunan Malangsari di Kalibaru, Perkebunan Kendeng Lembu di Glenmore, Genteng,  Rogojampi, Srono, Singojuruh, Kabat, Banyuwangi, Giri, dan Kalipuro.

Kepala Biro Administrasi Kerja  Sama Pemprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto, mengatakan JLS adalah jalur yang  dirancang pemerintah pusat sebagai alternatif selain jalur di  sepanjang pantai utara di Jatim. Pembangunan JLS sudah hampir 14 tahun berjalan. Sayang, hingga kini jalan tersebut belum  rampung.

“Maka kami meminta  delapan daerah yang akan dilalui segera menuntaskan kendala  pembangunan JLS. Jalur  ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian,”  tutur Benny.  Menurut Benny, sebagian besar  kendala pembangunan JLS adalah masalah pembebasan  lahan.

“Karena itu, kita kumpulkan daerah-daerah yang akan dilalui JLS agar bersama-sama  berkomitmen mempercepat  pembangunan. Pembangunan JLS harus selesai pada 2021,” pintanya. Sekadar diketahui, proyek JLS  ini dimulai pada 2002.

Namun, proses pembangunan jalan alternatif itu mengalami kendala lantaran terganjal masalah pembebasan lahan di sejumlah daerah. Pembangunan JLS dilakukan dengan skema keroyokan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah pusat dan provinsi membiayai pembangunan fisik,  sedangkan pemerintah daerah menyiapkan lahan. Anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat untuk percepatan JLS pada 2016 ini mencapai Rp 1,4  triliun plus tambahan bantuan  luar negeri sebesar 250 juta US  Dolar. (radar)