Gandeng Umat Islam, Dilanjut Buka Bersama
GLENMORE – Ratusan umat Katolik dari berbagai kota seperti Surabaya, Jember, Probolinggo, dan Banyuwangi, khususnya yang berada di bawah Paroki Genteng, menggelar misa perayaan pemberkatan Patung Maria di Taman Doa Antaboga, bukit Antaboga, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kemarin (4/6).
Dengan dipimpin Romo Antonio Suwahyo Projo dan Romo Octavianus Wijayalukito Projo, dalam misa perayaan pemberkatan itu juga disertai dengan ekaristi, yang ditandai dengan pemberian roti pada para jemaat.
“Pemberkatan ini merupakan misa perayaan satu tahun pemberkatan Patung Maria,” cetus Romo Antonio Suwahyo Projo. Romo wahyu, sapaan Romo Antonio Suwahyo Projo menyampaikan, saat ini patung yang terdapat di taman doa antaboga itu ada tiga, yakni Patung Maria Pengantara Segala Rahmat, Patung Hati Kudus Sumber Kerahiman Ilahi, dan Patung Pieta Teladan Hidup Umat Beriman.
Taman doa ini, digunakan untuk misa setiap bulan sekali. “Sebulan sekali ada misa kudus, itu pada Minggu keempat,” jelasnya. Dalam perayaan pemberkatan ini, umat Katolik yang menggandeng umat islam yang ada di sekitar Patung Maria itu menggelar buka puasa bersama.
Acara untuk makan-makan dalam perayaan pemberkatan itu, dilakukan bersamaan dengan buka bersama.
“Kita tidak bisa makan pada siang, karena saat ini memasuki bulan puasa,” terangnya. Untuk buka bersama itu, dilakukan di lapangan TPK, tepatnya di depan masjid Al Amin, Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore.
“Dalam acara ini juga diadakan perayaan sykur jasmani, ini untuk mempererat kerukunan antar sesama warga dan umat beragama,” sebutnya. Perayaan pemberkatan Patung Maria yang dirangkai dengan buka bersama dengan umat Islam itu mendapat sambutan posistif dari warga.
Eko Hariyawan, 47, mengaku sangat mendukung dengan kegiatan itu. Selain bisa mempertemukan sesama warga, dengan acara itu diharapkan bisa memupuk kerukunan antar umat beragama.
“Kalau keyakinan itu urusan masing-masing tapi sesama manusia ya harus tetap rukun,” dalihnya. Warga lainnya, Ustad Hariyadi, 48, menyampaikan kegiatan buka bersama yang digagas umat Katolik bersama warga yang beragama Islam itu cukup bagus untuk mempererat jalinan kerukunan beragama.
“Kita boleh beda akidah, beda agama, tapi manusianya tetap satu,” jelasnya. (radar)