Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suara Indonesia)
BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, Ruliyono, mendorong pengalihan saham Pemkab Banyuwangi di PT Bumi Suksesindo (BSI).
PT BSI merupakan sebuah perusahaan tambang emas yang beroperasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Pengalihan saham ini diusulkan agar saham Pemkab Banyuwangi di PT BSI bisa dialihkan ke Dana Abadi, dana yang akan dikelola untuk kepentingan masyarakat Banyuwangi.
“Jadi saham tersebut bisa dijual ketika momennya sudah tepat. Dalam artian saat saham itu naik. Setelah itu didepositokan ke bank pemerintah dan bunganya bisa digunakan untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Ruli, Selasa (24/10/2023).
Pemkab Banyuwangi saat ini memegang saham di PT BSI sebanyak 950 juta lembar. Harga per lembar saham saat ini sekitar Rp 2.500, sehingga dapat diasumsikan nominal uang Pemkab di PT BSI sekitar Rp 2,5 triliun.
Anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk ini, telah lama beroperasi di daerah tersebut.
Ruli mengungkapkan, sejauh ini saham pemkab di PT BSI belum ada dividen. Sehingga, Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini percaya, ketika harga saham di PT BSI naik, maka lembar saham milik Pemkab di perusahaan tersebut bisa dijual dan mengalihkannya ke Dana Abadi untuk asas kebermanfaatan yang lebih terjamin.
Menurutnya, pengalihan saham ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Banyuwangi. Dana Abadi akan digunakan untuk berbagai program pembangunan sosial dan ekonomi yang akan membantu masyarakat yang membutuhkan, serta proyek-proyek infrastruktur yang akan meningkatkan kualitas hidup di daerah tersebut.
“Kami percaya bahwa pengalihan saham Pemkab Banyuwangi di PT Bumi Suksesindo ke Dana Abadi adalah langkah yang tepat dan strategis. Dana tersebut akan digunakan untuk kepentingan jangka panjang masyarakat dan akan membantu menciptakan lebih banyak peluang dan manfaat bagi anak cucu kita nanti,” ujar Ruli.
Ruli mengasumsikan, saham Pemkab di PT BSI bisa dijual, katakan saat harganya mencapai Rp 5 ribu per lembar. Sehingga nominal uang yang dihasilkan bisa mencapai Rp 5 triliun.
“Artinya Rp 5 triliun ini didepositokan ke bank pemerintah dan bunganya bisa diberikan untuk pemberdayaan desa di luar DD dan ADD. Jika bunga per tahun katakan 6 persen, maka bisa menghasilkan kurang lebih Rp 300 miliar. Jadi bisa dibagi Rp 1 miliar ke desa/kelurahan untuk kesejahteraan masyarakat,” beber Ruli.
Menurutnya, jika ini terealisasi, maka akan menjadi langkah yang progresif dalam menjaga kepentingan masyarakat. Ia berpendapat, dengan pengalihan saham ini, Pemkab Banyuwangi dapat lebih fokus pada pengembangan sektor lain yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan kesejahteraan warga. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |