Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Dua Dusun Diserang Chikungunya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Chikungunya

ROGOJAMPI – Warga yang tinggal di Dusun Krajan dan Dusun Jatisari, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi,  kini banyak yang resah. Dalam sepuluh hari terakhir warga di dua dusun itu banyak yang terserang  chikungunya. Warga yang terkena chikungunya itu, mengeluh mual, badan lemas, kepala pusing, dan kaki mendadak  linu.

“Warga yang terkena chikungunya itu mulanya hanya satu, tapi itu terus bertambah,” cetus  Nina Agustina, 36 salah seorang   warga Dusun Jatisari, Desa Bomo. Jumlah warga yang sakit dengan  gejala yang sama itu bertambah,   membuat warga resah. Mereka takut tertular oleh penyakit yang  penularannya karena gigitan nyamuk   itu.

“Kalau tidak di fogging, kemungkinan warga yang tertular akan semakin banyak,” katanya. Sebagian besar warga yang menderita chikungunya itu, hanya menjalani pengobatan di rumah.  Sampai kemarin, belum ada yang   menjalani rawat inap di Puskesmas atau di rumah sakit.

“Yang dikeluhkan kakinya linu dan susah untuk  bergerak,” jelas Nina seraya menyebut di sekitar rumahnya yang  terkena chikungunya itu sudah  enam orang. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bomo, Darmaji, mengaku  sudah menerima keluhan dari warga terkait serangan chikungunya itu.

Dari hasil laporan warga, chikungunya itu menyerang warga yang ada di Dusun Jatisari dan di Dusun Krajan. “Yang terkena  chikungunya itu sebagian besar  rumahnya di sekitar tambak,”  ungkapnya. Hasil tinjau lapang, warga yang terserang nyamuk chikungunya  itu ada di dua dusun, yakni di Dusun Krajan, dan Dusun Jatisari   Desa Bomo.

“Rata-rata warga yang menderita gigitan nyamuk chikungunya bertempat tinggal di sekitar tambak,” ujarnya Kepala Desa (Kades) Bomo, Kecamatan Rogojampi, Suratman,  saat dikonfirmasi mengakui warganya   ada yang terkena chikungunya.

Dari laporan yang diterima, warga yang menjadi korban juga sudah banyak. “Kami juga sudah  melaporkan ke Puskesmas, tapi   belum ada tindak lanjut,”  ungkapnya. (radar)