Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cuaca Buruk, Sehari Dua Kali Buka Tutup

MACET: Penumpukan kendaraan di kantong parkir penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Penumpukan kendaraan di kantong parkir penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kemarin.

BANYUWANGI – Cuaca buruk kembali berdampak terhadap aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang. Gara-gara hujan deras, di rute penyeberangan Ketapang-Gilimanuk diberlakukan sistem buka tutup dua kali dalam sehari.

Penutupan pertama di lakukan pukul 12.15 hingga 13.15. Kabut tebal karena hujan mengalangi jarak pandang nahkoda kapal. Karena itu, kapal tidak berani beroperasi. Sebab, kalau memaksakan diri, risikonya bisa fatal.

“Penutupan pertama karena kabut. Jarak pandang hanya 1 kilometer. Penutupan pertama kali dari Gilimanuk. Ombak dan angin stabil, hanya jarak pandang yang berkurang,” ujar petugas kesyahbandaraan Widodo mewakili Kepala UPP kelas III Ketapang Eka Cakrawala kemarin.

Karena penutupan itu, sempat terjadi penumpukan kendaraan di kantong parkir LCM. Berhubung armada KMP mencukupi, kemacetan tidak sampai mengular ke jalan raya. “Armada KMP sebanyak 32 kapal beroperasi semua sehingga tak sampai ada kemacetan,” kata Widodo.

Situasi normal di penyeberangan tak ternyata berlangsung lama. Karena hujan disertai angin kencang, lagi-lagi pihak UPP ketapang memutuskan menutup penyeberangan. Penutupan di mulai pukul 16.45 dan berakhir pukul 18.05.

Widodo mengungkapkan, penutupan kedua dilakukan karena ombak. Tinggi ombak Selat Bali sore itu mencapai 2 meter, sedangkan kecepatan angin 15 knot. “Hingga sekarang, lalu lintas kendaraan lancar dan hanya mengalami kemacetan sepanjang pintu masuk LCM. Itu pun kendaraaan muatan berat,” ucap Widodo.

Sementara itu, pada November, seluruh wilayah Banyuwangi diprediksi memasuki musim hujan. Puncak musim hujan baru terjadi pada Januari dan Februari 2018. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi Dita Purnamasari mengungkapkan, selama November ini, seluruh wilayah Banyuwangi sudah memasuki musim hujan. Intensitas hujan mulai ringan, sedang, hingga lebat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Fajar Swasana menyatakan, selama memasuki musim hujan, warga diminta melakukan persiapan dengan baik. Sebab, diprediksi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Yang perlu diperhatikan adalah memeriksa lingkungan tempat tinggal sekitar. Salah satunya saluran drainase. Jika terjadi pendangkalan, segera lakukan pengerukan. Jika buntu, lakukan perbaikan agar tidak timbul genangan air yang dapat mengakibatkan banjir. (radar)