SEMPU – Kisah pilu menimpa anak baru gede (ABG) berinisial TA, kemarin. Cewek berumur 15 tahun asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon, itu digilir oleh empat kawanan preman. Sebelum digarap di belakang rumah kosong di Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, korban dicekoki minuman keras (miras) sampai teler.
Polisi yang mendapat laporan atas dugaan perkosaan, langsung melakukan penyelidikan. Dari empat kawanan pelaku, dua di antaranya berhasil ditangkap. Sedang dua pelaku lainnya, berhasil kabur. “Dua pelaku menghilang saat akan kita tangkap, ” cetus Kapolsek Sempu, Jaenur Holiq melalui Kanitreskrim, Ipda Didik Suhendi kemarin (22/3).
Menurut Kanitreskrim, dugaan perkosaan yang dilakukan empat kawanan pemuda itu sebenarnya terjadi dua pekan lalu, atau pada Sabtu malam (4/3). Tapi, oleh keluarga korban baru dilaporkan ke polsek pada Minggu (19/3).
“Dari laporan itu kita langsung bergerak, tadi malam (kemarin malam) dua pelaku kita tangkap, dua lainnya kabur, ” ungkapnya. Kedua pelaku yang berhasil diringkus itu adalah, Sikin, 30, warga Dusun Krajan, RT 4, RW 2, Desa Sumberarum, Kecamatan Sempu, dan Rudi Hariyanto, 18, asal Dusun Parangharjo, Desa Kampunganyar, Kecamatan Songgon.
“Dua pelaku yang kabur itu berinisial JA dan AN, ”terangnya. Aksi perkosaan bermula saat gadis yang hanya lulusan SD itu kenalan dengan kawanan pelaku. Mereka kemudian janjian untuk menonton janger di Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu.
“Saat nonton janger itu, para pelaku ini mengajak korban ke belakang rumah kosong, korban diberi minuman keras,” jelasnya. Setelah lama pesta miras jenis arak oplosan, korban akhirnya teler. Saat mabuk berat itulah, keempat kawanan pemuda itu menggagahi korban secara bergiliran.
“Hasil pemeriksaan, pelaku yang mencabuli pertama JA, kemudian AN. Selanjutnya diikuti Sikin dan Rudi,” bebernya. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, mereka mengantar pulang TA dengan kondisi mabuk. Tapi, korban tak berani menceritakan apa yang telah terjadi pada orang tuanya. Tapi karena ada yang beda dengan putrinya, orang tua korban curiga karena dari korban mengeluh sakit pada kemaluannya.
“Akhirnya korban mengaku baru digilir oleh empat kawanan pemuda itu,” katanya. Hanya saja, jelas dia, korban itu mengaku pada orang tuanya bukan pada saat kejadian. Karena takut, cewek yang masih anak baru gede (ABG) mengaku dua pekan kemudian. Dari pengakuan anaknya itu, orang tuanya lapor ke polsek.
“Korban kita periksa dan visum, bukti kuat pelaku kita tangkap,” ungkapnya. Penangkapan yang dilakukan polisi pada kedua pelaku itu, sempat menjadi perhatian para tetangga pelaku. Sikin dan Rudi juga sempat terkejut saat polisi mendatangi rumahnya.
“Sikin dan Rudi kita tangkap di rumahnya masing-masing, ” terangnya. Untuk JA dan AN yang berhasil kabur, polisi akan terus memburu. Kedua tersangka yang diduga menjadi otak perkosaan ini, oleh polisi telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). (radar)