Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antrean Gilimanuk mulai Terurai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Antrean-Gilimanuk-mulai-Terurai

KALIPURO – Arus penumpang yang bersandar di Pelabuhan ASDP Ketapang terus mengalir. Meski demikian, secara umum proses bongkar-muat penumpang dan barang di pintu masuk menuju Pulau Bali itu masih terpantau ramal lancar.

Sementara di Pelabuhan ASDP Gilimanuk pihak pengelola masih terus berusaha mengurai antrean kendaraan yang akan menyeberang ke Jawa.  General Manajer PT. ASDP Indonesia Peny (Persero) Cabang Ketapang, Yusuf Hadi, mengatakan ada lonjakan pengguna jasa penyeberangan di lintasan Gilimanuk-Ketapang itu.

Namun, dari hitungan pengguna jasa kapal feri, puncak arus mudik sudah terlewati pada Sabtu (2/7) dan Minggu (3/7) kemarin. “Persentase kenaikannya 19 persen dibanding tahun lalu. Motor dan kendaraan pribadi naik 28 persen dan 17 persen dibanding tahun lalu,” beber Yusuf.

Pada puncak arus mudik lalu jumlah penumpang tercaat 77.164 orang, motor mencapai 21.096 unit, dan kendaraan roda empat (pribadi) mencapai 6.614 unit. Pada Senin kemarin (4/7) antrean kendaraan masih tampak di sekitar areal Pelabuhan ASDP Gilimanuk Sepeda motor dan kendaraan kecil posisinya sudah hampir masuk semua ke pelabuhan.

Data di Pelabuhan Ketapang pada H-2 terdapat 221 trip kapal dengan jumlah kapal yang beroperasi 33 unit. Jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai 24.559 penumpang atau naik 33 persen. Jumlah motor 782 unit atau naik 23 persen, sedangkan kendaraan pribadi 3.724 unit atau naik 55 persen.

Di Pelabuhan Gilimanuk tercatat  36 unit kapal yang dioperasikan dengan 227 trip. Penumpang kapal tercatat mencapai 77.164 penumpang atau naik 19 persen. Sepeda motor dan kendaraan kecil mencapai 20.314 unit dan 6.614 uni.

Kedua jenis kendaraan itu naik 28 persen dan 17 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, bus dan truk masih mengalami antrean sekitar 500 meter ke luar pelabuhan. Ditargetkan, seluruh kendaraan dan penumpang dapat terangkut semua dari pelabuhan.

Soal penyebab antrean pihak ASDP menjelaskan tidak hanya dipicu tingginya volume kendaraan dalam waktu bersamaan. Lebih dari itu, antrean itu juga disebabkan faktor cuaca. Itu menyebabkan stakeholder pelabuhan memberlakukan sistem buka-tutup pelayaran.

Cuaca yang kurang bersahabat, seperti angin kencang dan hujan lebat menjadi ancaman keselamatan. Untuk mengurai kemacetan, pihak ASDP akan melakukan berbagai langkah. Di antaranya pengoperasian kapal berukuran besar dan mernpercepat waktu bongkar-muat kapal. (radar)