Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Efek Pungli, Forpimka dan Pengelola Wisata Bangsring Duduk Semeja

efek-pungli,-forpimka-dan-pengelola-wisata-bangsring-duduk-semeja
Efek Pungli, Forpimka dan Pengelola Wisata Bangsring Duduk Semeja

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Pasca mencuatnya dugaan pungutan liar di kawasan wisata Bangsring Underwater, para pemangku kebijakan di Kecamatan Wongsorejo menggelar rapat koordinasi bersama pengelola destinasi wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bangsring, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Rapat tersebut berlangsung di Aula Desa Bangsring, Selasa siang (16/12/2025), dengan fokus pembahasan penyusunan dan penegasan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan wisata.

Rapat koordinasi ini dihadiri Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman, Camat Wongsorejo Ahmad Nuril Falah, Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan, S.H., Kepala Desa Bangsring, serta pengelola destinasi wisata Bangsring Underwater dan Mutiara, termasuk warga sekitar lokasi wisata. 

Kepala Desa Bangsring dalam sambutannya menegaskan bahwa rapat koordinasi ini digelar sebagai langkah evaluasi dan perbaikan bersama. “Rapat ini bertujuan untuk memikirkan solusi secara bersama-sama agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke destinasi wisata Bangsring,” ujarnya.

Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah, menyampaikan bahwa persoalan yang terjadi beberapa hari lalu dianggap telah ditangani, namun menjadi pelajaran penting agar tidak terulang kembali. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama dalam pengelolaan wisata ke depan.

“Nanti kita cari solusi agar pengelolaan wisata Bangsring menjadi lebih baik, termasuk pengaturan bus wisata serta kontribusi CSR untuk masyarakat sekitar, khususnya warga di sepanjang akses jalan. Apa yang dirumuskan nanti akan ditandatangani bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan, S.H., menekankan bahwa kondusivitas wilayah bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian semata, melainkan seluruh elemen masyarakat.

“Kondusifitas wilayah Wongsorejo adalah tanggung jawab bersama. Saya berpesan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena dapat merusak citra pariwisata,” tegasnya.

Plt. Kepala Disbudpar Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman, menilai insiden dugaan pungutan liar tersebut harus disikapi secara serius agar tidak berdampak luas terhadap sektor pariwisata Banyuwangi.

“Mungkin ini hanya dilakukan oleh segelintir orang, namun dampaknya bisa fatal dan mencoreng nama destinasi wisata lain di Banyuwangi. Kejadian seperti ini harus dituntaskan dan pelakunya diberi efek jera agar tidak terulang,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, kawasan wisata Bangsring Underwater sempat dihebohkan oleh dugaan pungutan liar terhadap rombongan bus wisatawan asal Surabaya. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (13/12/2025), ketika dua orang bernama Busahra dan Joddy Soebiyanto mendatangi bus pariwisata yang terparkir di area Rumah Apung Bangsring Underwater.

Keduanya menemui ketua rombongan dan meminta secara paksa uang jasa pengawalan sebesar Rp150.000. Setelah uang diserahkan, bus dikawal hingga ke jalan raya. Tidak berhenti di situ, keduanya kembali melakukan aksi serupa terhadap rombongan bus lainnya dengan nominal yang sama.

Aksi tersebut akhirnya diketahui oleh jajaran Polsek Wongsorejo yang bergerak cepat mengamankan kedua pelaku. 

Keduanya kemudian menjalani pemeriksaan di Unit Reskrim Polsek Wongsorejo pada malam hari yang sama. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai sisa hasil pemerasan sebesar Rp250.000.

Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa kedua pelaku bukan bagian dari pengelola resmi destinasi wisata Bangsring maupun pelaku pariwisata setempat, melainkan bertindak atas inisiatif pribadi. Usai pemeriksaan, pihak kepolisian memberikan pembinaan serta mewajibkan keduanya membuat surat pernyataan, disertai peringatan keras bahwa tindakan serupa tidak boleh terulang dan akan diproses sesuai ketentuan hukum apabila kembali terjadi. (Venus Hadi)