Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Banjir Rujak Soto

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

banjirKOTA Banyuwangi seolah berubah menjadi “lautan” rujak soto kemarin (20/9). Ribuan porsi makanan khas kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini tersaji di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi. Perhelatan spesial bertajuk “Festival Rujak Soto” tersebut sengaja digeber Pemkab Banyuwangi bersamaan dengan rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2014 yang lain, yakni Banyuwangi Batik Festival.

Dengan demikian, selain bisa melihat betapa eloknya batik khas Bumi Blambangan, para pengunjung juga bisa mencicipi makanan khas Banyuwangi yang memadukan rujak-sayur dan soto tersebut. Festival Rujak Soto kali ini diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai latar belakang pekerjaan, mulai koki hotel atau restoran, kalangan pegawai satuan kerja perangkat daerah (SKPD), anggota PKK, hingga para penjual rujak soto tradisional. 

Tidak hanya itu, Bupati Abdullah Azwar Anas beserta istri,pasangan artis ibu kota Pangki Suwito dan Yati Octavia, Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti, desainer batik kenamaan Priscilla Saputro, dan istri Kapolres Banyuwangi Ny. Tri Bisono SoemiSoemiharso, ikut meramaikan pergelaran tersebut dengan ikut mengulek bumbu rujak soto. Kegiatan yang kali pertama diselenggarakan di Banyuwangi itu semakin spesial dengan kehadiran chef cantik jebolan Master Chef Indonesia, Priscilya Princessa alias Chef Priscil.

Selain menjadi ketua tim juri, chef asal Bandung yang namanya semakin berkibar setelah menjadi salah sional tersebut juga menggelar demonstrasi meracik rujak soto di hadapan ribuan warga yang
menyemut di kawasan Taman Blambangan. “Kalau saya, suka rujak yang bumbunya kental. Bagaimana dengan rujak soto khas Banyuwangi, apakah menggunakan bumbu yang kental?” tanya dia yang spontan dijawab penonton dengan jawaban “Iya”.  

Sementara itu, usai dinilai masyarakat bisa buatan masing-masing peserta. Beberapa mengaku sangat menu masakan Banyuwangi tersebut. enak. Rupanya Banyuwangi suka Voni, salah satu Surabaya. mengatakan, melalui BBF 2014, pihaknya mengakomodasi berbagai hobi masyarakat. Harapannya, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. “Kita menggelar BBF dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) untuk mengakomodasi warga yang suka fashion.

Kita juga menyelenggarakan pergelaran wayang kulit untuk mengakomodasi masyarakat yang suka melihat wayang. Yang suka musik jazz kita gelar Banyuwangi Beach Jazz, dan yang suka wisata kuliner kita gelar Festival Rujak Soto,” terangnya. Berkat promosi wisata yang digarap dengan konsep yang baik, tingkat kunjungan wisatawan ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini terus menunjukkan peningkatan selama beberapa tahun terakhir. 

Pada tahun 2012, wisatawan asing yang berkunjung ke Banyuwangi sebanyak 5.502 orang. Kemudian, naik 90.14 orang di tahun 2013 sehingga menjadi 10.462 orang. Tren serupa juga berlaku untuk tingkat kunjungan wisatawan domestik. Pada 2012 wisatawan domestik yang datang ke Banyuwangi hanya 860.831 orang. Di tahun 2013 naik 22 persen menjadi sekitar 1.057.000 orang. (radar)