BANYUWANGI – Siswa lulusan SD dan SMP pagi ini (13/6) akan mulai “bergerilya” mencari sekolah lanjutan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur mandiri. Meski kuotanya hanya 10 persen, jalur ini dapat menjadi percobaan awal bagi para siswa terutama yang memiliki prestasi atau mereka yang memiliki nilai ujian nasional dan rapor yang kurang memuaskan.
Pagu sekolah PPDB 2016 sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi. Total ada 22.212 kursi dengan perincian 13.824 kursi di jenjang SMP, 4.644 kursi jenjang SMA, dan 3.744 kursi jenjang SMK. Dalam jalur mandiri kali ini, para siswa yang hendak mendaftar akan memperebutkan 10 persen kuota dari pagu yang sudah ditetapkan.
Pada dasarnya, PPDB jalur mandiri diperuntukkan bagi siswa yang memiliki prestasi dan memiliki latar belakang sosial yang kurang mampu. Namun, beberapa waktu terakhir, jalur ini juga dicoba oleh para siswa yang tidak memiliki prestasi dan mampu.
Karena ada kriteria lain, yaitu domisili siswa dengan sekolah yang juga masuk dalam perhitungan skor dalam PPDB mandiri. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sudah cukup banyak wali murid yang datang ke Dinas Pendidikan untuk meminta legalisir sertipikat atau piagam sejak Kamis (9/6) lalu.
Mereka terlihat sangat ter buru-buru untuk bisa memperoleh bukti legalisir. Tampaknya, jalur tersebut cukup menarik bagi para siswa yang memiliki prestasi untuk bisa mendaftar sekolah secara langsung. Kepala Dispendik Banyuwangi Sulihtiyono melalui Sekretaris Dispendik Dwi Yanto mengatakan, ada beberapa kriteria siswa yang bisa langsung diterima tanpa proses skor.
Yaitu prestasi perorangan untuk juara 1 nasional sampai hara pan 2 nasional. Kemudian bagi juara 1, 2, dan 3 provinsi serta juara 1 kabupaten. Piagam dari kategori prestasi pun harus diverifikasi di Dinas Pendidikan terlebih dahulu sebe lum dilegalisir. Sedangkan untuk juara-juara yang menang dengan kategori ber-regu akan tetap dihitung, namun dengan pembagian skor yang berbeda dengan juara perseorangan.
“Selain juara-juara yang sesuai kriteria masuk tanpa menghitung skor, ada juga bagi siswa miskin yang masuk 18 indikator tidak mampu juga bisa langsung diterima di sekolah. Sedang sisanya tetap akan di skor,” jelas Dwi. Sistem PPDB mandiri saat ini lebih di konsep lebih sederhana dari tahun sebelumnya.
Sebab, siswa hanya tinggal membawa berkas ke sekolah saja. Setelah diverifikasi berkasnya, kemudian jika diperlukan akan ada uji kemampuan yang sesuai dengan piagam, siswa selanjutnya tinggal menunggu saja hasil pengumuman. Selama menunggu, mereka bisa mengamati perubahan daftar peringkat siswa melalui web PPDB.
“Yang jelas untuk siswa yang sudah diterima oleh sekolah melalui jalur mandiri, nanti tidak bisa mendaftar lagi ke jalur reguler maupun penelusuran bakat minat. Karena sistemnya hanya satu, jadi akan terlihat,” jelasnya. Sementara itu, pendaftaran PPDB mandiri akan dimulai oleh sekolahsekolah sejak pukul 08.00.
Meski diprediksi akan berjalan tidak terlalu ramai, namun pihak sekolah tetap menyediakan persiapan, terutama untuk memverifikasi berkas yang dibawa oleh pendaftar. Para pendaftar yang sudah lengkap berkasnya (KK, KTP orang tua, Piagam dan kartu Gakin) dapat segera datang ke sekolah untuk mendaftarkan diri.
Tim operator akan langsung memverifikasi berkas yang ada. setelah itu hasil dari poin-poin yang ada akan dientry ke dalam aplikasi PPDB online. Selanjutnya para pendaftar tinggal melihat langsung dari website PPDB untuk peringkat yang diperolehnya.
“Kita buka sampai jam 12 siang, nanti sudah ada tim yang bertugas menerima pendaftar,” ujar Kepala SMPN 2 Kalipuro, Supriyadi Kepala SMAN 1 Giri Mujib menambahkan, bagi pendaftar yang masih bingung mereka bisa terlebih dahulu bertanya pada panitia sekolah. Karena masih ada waktu sampai tiga hari untuk pelaksanaa PPDB. “Kita sudah pasang banner besar di depan sekolah terkait informasi PPDB. Mereka juga bisa tanya dulu ke panitia,” pungkas Mujib. (radar)