Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bupati Anas Ajak Pesantren Berdakwa di Media Sosial

Foto: antaranews
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: antaranews

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak sejumlah pesantren di Banyuwangi untuk turut berdakwah di media sosial (medsos). Dikarenakan konten di medsos banyak menjadi rujukan bagi orang-orang yang ingin mengenal Islam.

Bupati Anas mengatakan, menurut hasil survei, saat ini yang menjadi ulama panutan dan menjadi favorit bukanlah kiai-kiai pesantren, seperti KH. Maimoen Zubair atau KH. Mustofa Bisri.

“Beliau-beliau ada di posisi belasan, justru yang terfavorit adalah ustadz yang kerap muncul di media sosial,” ujar Bupati Anas saat berkunjung ke Pesantren Rabithatul Islam, Jenisari, Genteng, seperti dilansir dari antaranewscom, Selasa (13/5/2019).

Untuk itu, Bupati Anas mengharapkan sejumlah kiai atau para cendekiawan di sejumlah pesantren di Banyuwangi turut aktif dalam berdakwah di jagad maya tersebut.

“Narasi keagamaan yang berkembang di medsos didominasi model beragama yang puritan, hal ini perlu diimbangi dengan konten keagamaan yang lebih moderat,” kata Bupati Anas.

Bupati Anas memaparkan, corak keberagamaan di pesantren yang lebih moderat dan santun perlu disebarluaskan di medsos. Generasi milenial yang sedang tumbuh gairah keberagamaannya, harus dikenalkan dengan narasi yang demikian, bukan seperti saat ini yang cenderung keras dan puritan.

Pada kunjungan ke sejumlah pesantren, Bupati Anas juga mengajak kepada semua pihak untuk turut menjaga dan mengawasi perilaku generasi muda.

“Karena di era yang serba digital seperti saat ini, menjadikan banyak bentuk kejahatan dan pelanggaran yang juga bersifat digital,” tutur Bupati Anas.

“Hanya lewat HP ini, sekarang anak-anak bisa melakukan apa saja. Termasuk juga kemaksiatan hingga kejahatan, mulai kecanduan pornografi, judi daring, prostitusi daring dan lain sebagainya,” katanya.

Untuk itu, orang tua harus lebih peduli dengan aktivitas anak-anaknya. Tidak hanya sekedar membelikan HP lalu selesai. Namun lebih memperhatikan apa yang dibrowsing anak-anak, yang didownload, yang diinstal di HP mereka dan orang tua harus mengetahui itu.

“Pengawasan terhadap anak yang demikian, tidak cukup hanya dipasrahkan ke lembaga pendidikan. Tapi tiga komponen harus saling menguatkan,” kata Bupati Anas.

“Selain lembaga pendidikan dan orang tua, namun lingkungan juga harus berperan aktif,” imbuhnya.

Diakui Bupati Anas, pesantren dan sekolah dinilai sudah cukup aktif melakukan pengawasan. Namun, jika orang tua dan lingkungan acuh tak acuh, maka pengawasan di pesantren dan sekolah akan percuma.

Bupati Anas melakukan kunjungan ke sejumlah pesantren di Banyuwangi, pertama yang dituju adalah Pesantren Sunan Kalijaga di Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono.

Selain silaturahim dengan sejumlah kiai, tokoh masyarakat dan santri, juga Shalat Ashar berjamaah dan ziarah ke makam pendiri pesantren almarhum KH Mahrus Ali.

Setelah itu, dilanjutkan buka bersama di Pesantren Rabithatul Islam di Jenisari, dan ke Pesantren Al Mubarok, Kecamatan Genteng. Terakhir, bersilaturahmi ke Pesantren Ibnu Sina, Kecamatan Genteng.

Hal ini sebagai bagian dari agenda safari Ramadhan yang rutin dilakukan setiap tahun.