sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Berbagai langkah antisipasi dilakukan pemerintah untuk mencegah antrean panjang di jalur Pelabuhan Ketapang pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satunya dengan mengalihkan arus truk logistik tujuan Pelabuhan Lembar melalui Pelabuhan Jangkar agar tak menumpuk di Pelabuhan Tanjungwangi.
Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Irjen Pol (Purn) Aan Suhanan usai memimpin rapat koordinasi (rakor) di ruang rapat kantor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Senin (24/11).
Rapat dihadiri stakeholder pelabuhan bersama Pemkab Banyuwangi, kepolisian, dan TNI.
Aan mengatakan, lonjakan arus penumpang selama libur panjang Nataru 2025/2026 di Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk harus diantisipasi sejak dini.
Pemerintah pusat telah menyusun sejumlah regulasi, termasuk pembatasan pergerakan angkutan barang selama periode operasi Nataru.
Salah satunya dengan mengalihkan angkutan barang tujuan Lembar melalui Pelabuhan Jangkar di Situbondo. Hal itu untuk mengurangi kepadatan kendaraan menuju Bali melalui Ketapang.
“Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk merupakan kluster transportasi yang sangat krusial. Maka kita perlu kolaborasi untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus penyeberangan, baik di jalur darat maupun laut,” ujarnya.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono menambahkan, Pemkab siap memperkuat dukungan terutama pada aspek layanan publik dan pengawasan lapangan selama arus mudik dan balik Nataru.
Seperti menyiapkan pos pelayanan kesehatan di jalur utama mudik, pusat keramaian, dan kawasan wisata guna menjangkau masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat selama perjalanan.
Pemkab juga mengerahkan personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk mendukung kelancaran lalu lintas serta memperkuat koordinasi dengan kepolisian dan otoritas pelabuhan.
“Kami juga akan berkolaborasi dengan Polresta Banyuwangi untuk mengoptimalkan skema rekayasa lalu lintas. Termasuk membantu penempatan petugas dalam Operasi Lilin Semeru untuk menangani kemungkinan kemacetan,’’ tegasnya.
General Manager ASDP Ketapang Ardhy Ekapatu mengatakan, posko Nataru akan berlangsung dari H-10 Natal hingga H+10 di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Perhitungan tersebut sesuai dengan prediksi puncak arus di masa libur panjang.
“Nantinya ada tiga skenario pola operasi kapal yang akan diterapkan, yaitu normal, padat, dan sangat padat. Total 54 kapal disiapkan dengan penyesuaian jumlah perjalanan sesuai tingkat kepadatan penumpang,’’ jelasnya.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Berbagai langkah antisipasi dilakukan pemerintah untuk mencegah antrean panjang di jalur Pelabuhan Ketapang pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satunya dengan mengalihkan arus truk logistik tujuan Pelabuhan Lembar melalui Pelabuhan Jangkar agar tak menumpuk di Pelabuhan Tanjungwangi.
Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Irjen Pol (Purn) Aan Suhanan usai memimpin rapat koordinasi (rakor) di ruang rapat kantor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Senin (24/11).
Rapat dihadiri stakeholder pelabuhan bersama Pemkab Banyuwangi, kepolisian, dan TNI.
Aan mengatakan, lonjakan arus penumpang selama libur panjang Nataru 2025/2026 di Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk harus diantisipasi sejak dini.
Pemerintah pusat telah menyusun sejumlah regulasi, termasuk pembatasan pergerakan angkutan barang selama periode operasi Nataru.
Salah satunya dengan mengalihkan angkutan barang tujuan Lembar melalui Pelabuhan Jangkar di Situbondo. Hal itu untuk mengurangi kepadatan kendaraan menuju Bali melalui Ketapang.
“Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk merupakan kluster transportasi yang sangat krusial. Maka kita perlu kolaborasi untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus penyeberangan, baik di jalur darat maupun laut,” ujarnya.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono menambahkan, Pemkab siap memperkuat dukungan terutama pada aspek layanan publik dan pengawasan lapangan selama arus mudik dan balik Nataru.
Seperti menyiapkan pos pelayanan kesehatan di jalur utama mudik, pusat keramaian, dan kawasan wisata guna menjangkau masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat selama perjalanan.
Pemkab juga mengerahkan personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk mendukung kelancaran lalu lintas serta memperkuat koordinasi dengan kepolisian dan otoritas pelabuhan.
“Kami juga akan berkolaborasi dengan Polresta Banyuwangi untuk mengoptimalkan skema rekayasa lalu lintas. Termasuk membantu penempatan petugas dalam Operasi Lilin Semeru untuk menangani kemungkinan kemacetan,’’ tegasnya.
General Manager ASDP Ketapang Ardhy Ekapatu mengatakan, posko Nataru akan berlangsung dari H-10 Natal hingga H+10 di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Perhitungan tersebut sesuai dengan prediksi puncak arus di masa libur panjang.
“Nantinya ada tiga skenario pola operasi kapal yang akan diterapkan, yaitu normal, padat, dan sangat padat. Total 54 kapal disiapkan dengan penyesuaian jumlah perjalanan sesuai tingkat kepadatan penumpang,’’ jelasnya.








