Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Diarak sebelum Dibakar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

diarakSEMENTARA itu, ribuan warga menyak sikan ogoh-ogoh di Lapangan Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin malam lalu (11/3). Tradisi yang digelar da lam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 itu berlangsung meriah. Acara itu dihadiri sejumlah pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, dan Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Ketut Kencana Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain menampilkan ogoh-ogoh, umat Hindu juga memperkenalkan busana yang di pakai dalam even Banyuwangi Ethno Car nival (BEC).

 Staf Ahli Bupati, Ketut Kencana, menyampaikan beberapa pesan Bupati Anas yang ber halangan hadir, yaitu agar warga menjaga kerukunan dan kebersamaan. “Mari kita bersama-sama menjalin ikatan kebersamaan,” ujarnya. Kencana menjelaskan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong masyarakat dalam kegiatan- kegiatan positif. Seperti tradisi umat Hindu yang sudah berlangsung turun-temurun. ‘’Budaya dan tradisi jangan sampai ditinggalkan,” serunya.

Ketua PHDI Kecamatan Muncar, Bisowarno, mengatakan bah wa kegiatan tersebut rutin di gelar setiap tahun. “Selalu ramai karena memang tidak di tarik biaya alias gratis,” terang nya. Menurut Bisowarno, ogohogoh itu ditampilkan oleh masing- masing pura. Kali ini ada delapan perwakilan umat Hindu yang tampil dalam pawai tersebut. ‘’Setiap kelompok me miliki tema masing-masing. Tapi, penampilan itu bukan dilombakan,” jelasnya. Usai diarak dan tampil di lapangan, ogoh-ogoh tersebut di bawa ke pura lalu dibakar.

‘’Ogoh-ogoh sebagai lambang angkara murka. Makanya, simbol angkara murka itu nanti di bakar sebagai penghapusan sebelum Nyepi dimulai pukul 24.00,’’ jelasnya. Sementara itu, sejumlah ruas jalan menuju lapangan Sumbersewu, Muncar, sempat macet. Kendaraan roda empat dan roda dua menumpuk di jalan sejak pukul 19.00. Panjang antrean kendaraan mencapai beberapa kilometer. Pe micunya, kendaraan yang akan menuju pusat acara melaju di jalur kanan. Tak pelak, banyak kendaraan terpaksa balik kanan. (radar)

Kata kunci yang digunakan :