Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Duar…! Kompor Meledak, Kakek Alami Luka Parah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Hanafi (68) warga Lingkungan Grobokan RT 01 RW 03 Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, mengalami luka bakar cukup parah setelah kompor di dapur rumahnya meledak, Senin (2/7/2018).

Korban sendiri langsung dilarikan ke IRD RSUD Blambangan Banyuwangi guna di lakukan penanganan medis, karena luka yang di deritanya cukup parah. Yakni, mengalami luka bakar pada lengan dan hampir di seluruh bagian dadanya.

Lurah Kampung Mandar, Dwi Sasongko mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya di rumah korban, peristiwa ini terjadi diduga karena regulator dari kompor gas yang rusak namun korban masih memaksa untuk menghidupkan kompor.

“Saat itulah, tiba tiba kompor meledak dan api mengarah ke tubuh korban hingga terjatuh sehingga kepala korban retak. Sedangkan sebagian tubuhnya bagian depan mengalami luka bakar cukup serius,” papar Sasongko.

Selanjutnya, puluhan warga setempat membawa korban ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk di lakukan penanganan medis. Sebelumnya, korban tinggal berdua dengan anaknya. Namun saat kejadian, anaknya tersebut tidak berada di rumah karena sedang bepergian ke luar kota.

“Mendapati kondisi ini, pihak keluarga berniat untuk mengurus kartu BPJS agar biaya pengobatan korban lebih ringan. Tapi saya melarang dan saya bantu untuk proses pembuatan Surat Pernyataan Miskin (SPM) yang dilengkapi dengan Foto Copy KTP dan KK milik korban,” kata Sasongko.

Selanjutnya, ada surat keterangan dari pihak rumah sakit yang membenarkan bahwa korban mendapat perawatan intensif, serta meminta surat rujukan dari Puskesmas Singotrunan selaku wilayah yang menangani kesehatan korban.

“Jika itu semua sudah di lengkapi, maka kami akan melaporkan ke pihak Dinas Sosial secara online agar segera disetujui,” ungkapnya.

Apabila semua persyaratan dinyatakan memenuhi syarat oleh Dinas Sosial, maka seluruh pembiayaan pengobatan korban ditanggung oleh pemerintah daerah. Namun untuk sementara, seluruh biaya masih di tanggung pihak keluarga dan nantinya uang yang sudah di keluarkan akan di kembalikan.

“Saya akan terus mengupayakan agar biaya pengobatan korban gratis, karena dia masuk dalam golongan keluarga tidak mampu,” pungkas Sasongko.

Dari pantauan dilapangan, setelah berada di IRD RSUD Blambangan Banyuwangi, korban langsung mendapat penanganan medis dari sejumlah perawat dan dokter.