The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Animal Market Closed, Traders insist on selling

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Pedagang kambing melayani pembeli di depan pasar hewan Desa Karangharjo,Kecamatan Glenmore kemarin (16/7). Photo : Jawa Pos Radar Tile

Jawa Pos Radar Tile – Di masa penerapan PPKM Darurat, Satgas Penanganan Covid-19 dan Forpimka Glenmore rnenutup sementara pasar hewan di Desa Karangharjo, Glenmore Kecamatan District.

But, sejumlah pedagang masih ada yang nekat jualan, yesterday (16/7).

It is just, karena pintu masuk di pasar hewan terbesar di Kabupaten Banyuwangi itu ditutup dan dikunci, para pedagang hewan jualan di depan pasar.

Saya tidak tahu pasar hewan ditutup masa PPKM Darurat ini,” terang Syahrudi, 45, pedagang hewan asal Desa Margomulyo, Glenmore Kecamatan District.

As usual, Syahrudin yang pedagang kambing ini datang ke pasar hewan Glenmore saat pasaran, yesterday (IG/7).
Karena sudah terlanjur datang, ia tetap menjual ternaknya di sekitar pasar hewan itu.

Sudah terlanjur datang,” the excuse.

Syahrudin mengaku tidak mendapat informasi terkait penutupan pasar hewan Glenmore itu selama penerapan PPKM Darurat.

Saat datang ke pasar hewan, pedagang yang datang mencapai puluhan orang.

Mereka semua tetap jualan hewannya, meski berada di depan pasar.

“Kami tidak bisa masuk karena pintu ditutup dan dikunci, kita jualannya di pinggir jalan,” he said.

Pedagang hewan liannya, Yusron, 47, asal Kecamatan Ambulu, Kabupaten jember menyampaikan sengaja datang ke pasar hewan Glenmore itu untuk jualan hawan jenis kambing.

Ia juga kecele karena tidak mengetahui informasi terkait penutupan pasar tersebut.

“Kalau seperti ini pedagang ternak yang dirugikan, bagaimana dapat uang kalau tempat jualannya ditutup,” he said.

Yusron berharap pemerintah berpikir logis, dan memperhatikan nasib pedagang kecil.

Pedagang sudah mematuhi peraturan dari pemerintah, dan pemerintah seharusnya juga memperhatikan nasib pedagang yang juga rakyat kecil ini.

“Kalau terus-terusan dibatasi seperti ini, kami makan apa. Karni butuh uang untuk biaya hidup sehari-hari,” terangnya sambil menyebut mengalami kerugian akibat pasar hewan ditutup ini. (kri/brother)

Source : Jawa Pos Radar Tile