Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Enam Kuliner Khas Banyuwangi Resmi Diakui Kemenkumham sebagai KIK, Ini Jenis Makanannya

enam-kuliner-khas-banyuwangi-resmi-diakui-kemenkumham-sebagai-kik,-ini-jenis-makanannya
Enam Kuliner Khas Banyuwangi Resmi Diakui Kemenkumham sebagai KIK, Ini Jenis Makanannya

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Enam kuliner khas Banyuwangi resmi diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) pengetahuan tradisional Banyuwangi. Dengan inventarisasi tersebut, enam ragam kuliner itu kini menjadi aset yang menjadi ciri khas Banyuwangi.

Enam makanan khas tersebut kini sudah terdokumentasi dan terarsipkan dalam sistem informasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia. “Pengajuan ini sebenarnya sudah kita ajukan sejak 2023 awal. Ada 10 item yang kita ajukan, tapi enam ini yang keluar sertifikatnya. Ini sekaligus memastikan orisinalitas masakan tersebut sebagai bagian dari budaya Banyuwangi,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMP Banyuwangi, Nanin Oktaviantie.

Berikut Nama-Nama Makanan Khas yang Masuk  KIK

 Pecel Rawon

Berkunjung ke Banyuwangi tanpa menikmati kuliner khas pecel rawon rasanya kurang sempurna. Menu ini banyak tersedia di restoran dan warung-warung kecil di Banyuwangi. Menu ini  memadukan dua jenis kuliner yang berbeda seperti namanya. Dalam semangkuk pecel rawon tercipta citarasa gurih pedas dari pecel berpadu dengan segarnya kuah rawon yang nikmat. Dalam proses penyajiannya, nasi ditata dengan sayuran rebus seperti tauge, kacang panjang dan bayam di piring ataumangkuk. Kemudian diberi orek tempe dan empal daging, selanjutnya disiram dengan kuah rawon dan diberikan pelengkap berupa rempeyek.

Baca Juga: Pilih Mangut Iwak Pe atau Gulai Belut? Kuliner Berkuah Pedas Menjamur di Kota Banyuwangi

 Kesrut

Menu unik ini  dikenal dengan sebutan ayam kesrut. Sebagian orang menyebutnya dengan uyah asem. Sajian menu ini memang mirip dengan sayur asem. Bedanya, ayam kesrut menggunakan daging ayam  kampung yang dipadu dengan kuas pedas. Nama kesrut sendiri diyakini diambil dari cara makannya yang diseruput atau istilahnya kesrut. Sedangkan nama uyah asem yang diberikan sebagian orang. Nama ini diambil dari rasanya yang asin dan segar asam serta bumbu yang digunakan.

Dalam pembuatannya, ayam kesrut menggunakan bumbu utama yang sangat sederhana. Bumbunya hanya terdiri dari cabai rawit, cabai merah besar, blimbing wuluh atau asem wadung, bawang merah, daun bawang, terasi, gula dan garam. Meski komposisi bumbunya terbilang sederhana, lihat saja bagaimana cita rasa yang dihasilkan. Perpaduan rasa gurih, asam, manis, dan pedas membuat daging ayam nampol di lidah. Apalagi kuah beningnya, semakin maknyus rasanya.

Baca Juga: Event Banyuwangi Festival (B-Fest) Banjoewangi Kolo Semono Kembali Hadir, Pamerkan Berbagai Kerajinan Klasik hingga Kuliner Tradisional

 Sego Cawuk

Sego cawuk menjadi kuline khas Banyuwangi. Makanan ini cukup legend dan pernah masuk dalam Festival Sego Cawuk.  Kenapa dinamakan sego cawuk?. Sego berarti nasi dan cawuk yang berarti makan dengan menggunakan tangan. Sego cawuk atau biasa disebut dengan sego janganan adalah menu sarapan bagi masyarakat Suku Oseng karena memang menu satu ini hanya tersedia di kala waktu pagi saja. Mendapatkan menu ini sangat mudah. Di pasar dan warung-warung tersedia nasi cawuk.

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

Pecel Pitik

Nama pecel pitik mungkin membuat orang berpikir bahwa ini adalah hidangan olahan ayam yang disiram dengan bumbu kacang. Namun, sejatinya makanan ini memiliki bahan utama berupa kelapa dan ayam kampung yang memiliki daging lebih berserat. Pecel pitik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap upacara adat Suku Oseng di Banyuwangi. Makanan ini memiliki nilai sakral dan selalu dihadirkan dalam setiap agenda upacara adat.

Proses pembuatannya pun cukup unik, dimulai dengan memanggang ayam dengan bumbu-bumbu yang sudah diracik hingga matang sempurna. Setelah itu, ayam digulingkan di atas parutan kelapa yang sudah berbumbu. Kelapa yang digunakan mirip dengan urap-urap pada umumnya, dan akan melapisi ayam yang telah matang sempurna.

Baca Juga: Geseng Mentok, Menu Kuliner Unik Khas Hari Raya, Kini Bisa Ditemukan Setiap Hari di Singojuruh Banyuwangi

Sego Tempong

Nasi tempong atau sego tempong menjadi makaman khas Banyuwangi. Cukup mudah untuk mendapoatkan menu dengan ciri jhas pedas ini. Hampir setiap warung di jalanan Banyuwnagi menyediakan menu ini. Bahan yang digunakan untuk membuat sambal tempong hanya cabai, tomat, garam, gula pasir, dan terasi. Semua disajikan dengan segar sehingga menghasilkan rasa pedas yang menyengat. Warung Sego Tempong Mbok Wah di Bakungan, Glagah, adalah salah satu yang tersohor di Banyuwangi.

Pindang Koyong

Pindang Koyong adalah masakan khas Banyuwangi yang berbahan dasar. Di daerah lain, pindang koyong kerap disebut soto ikan. Pindang koyong  Berbahan ikan tongkol atau ikan tenggiri. Ikan putihan juga lebih ciamik. Bahan bumbu yang digunakan adalah bahan bumbu yang lazim digunakan dalam masakan di Jawa. Pindang koyong memiliki cita rasa berbeda yang unik nan menyegarkan.

Bumbu yang digunakan sedikit memiliki perbedaan dari olahan lain. Karena berbahan dasar utama ikan, racikan pindang koyong dilengkapi dengan belimbing wuluh. Selain membuat sensasi rasa asam yang menyegarkan, bahan tersebut pun berhasil mengusir rasa dan bau anyir dari si ikan.

Baca Juga: Kuliner Nasi Telur Dadar Sedang Ngetrend di Kota Banyuwangi, Cuma Rp 10 Ribu, Buka Hingga Tengah Malam

Bagian dari Warisan Budaya

Proses pengakuan enam kuliner tersebut sebagai KIK Banyuwangi, menurut Nanin,  juga tidak mudah. Ada berbagai syarat pendukung yang harus ditunjukan Pemkab Banyuwangi untuk memastikan jika menu tersebut memang asli dari Banyuwangi. Mulai dari sejarah makanan tersebut, kekhasan, dan keberadaanya di Banyuwangi hingga saat ini. Termasuk warung-warung atau tempat yang masih melestarikan enam menu tersebut.

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.