Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

G-Land Jadi Surga Para Peselancar Dunia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Tak dapat dipungkiri lokasi wisata di Pantai Plengkung yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Tegaldlimo, Banyuwangi memang tepat untuk berlibur. Pantai yang lebih dikenal dengan nama G-Land itu sangat cocok bagi mereka yang menyukai tantangan. Terutama, untuk olahraga ekstrem menaklukkan ombak dengan surfing.

Gulungan ombak di lokasi ini disebut pula terbaik di dunia. Karena memiliki tinggi 6-7 feet. Menurut para peselancar dunia, ombak di Plengkung termasuk 3 besar terbaik dunia. Bahkan, hingga saat ini telah 4 kali dijadikan lokasi event tingkat internasional.

Gelombang laut yang besar dengan panjang mencapai 1-2 km serta berlapis-lapis sangat baik untuk olah raga surfing. 6-7 lapis gelombang yang sering terlihat di Plengkung terutama antara bulan Juni-Juli.

Para peselancar memiliki sebutan khusus untuk ombak di G-Land ini. Di antaranya, Kong, Money trees, Launching pad, Speedy, Chicken break, Twenty-twenty dan Tiger track.

Namun, ketinggian dan panjang serta lapisan gelombang tersebut tergantung angin Barat ke laut. Kegiatan surfing biasanya dilakukan antara bulan Maret – Oktober.


“Saya rasa ini adalah tempat special, karena memiliki ombak terbaik di dunia. Dan saya rasa saya sangat terkesan dengan panorama di sini, hutannya yang masih baik dan tempat yang indah.”

“Saya hampir setiap tahun datang ke sini, saya kali ini datang bersama keluarga saya. Saya sudah 3 kali ke sini. Pertama saya datang ke Bali, tapi saya ingin mengembangkan teknik surfing saya, sehingga saya datang ke sini. Ini sungguh menakjubkan,” ungkap wisatawan sekaligus peselancar asing asal Selandia Baru, Jum’at (3/8/2018).

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Wilayah I, Probo Wresniaji mengatakan, setiap tahun kunjungan wisatawan mancanegara ke Pantai Plengkung terus berdatangan. Mereka, rata-rata menghabiskan waktu untuk mencoba ombak di pantai ini.

“Saat ini di Plengkung terdapat 3 pengusaha pariwisata alam yang menyediakan paket wisata surfing yang dilengkapi dengan fasilitas akomodasi. Mereka kebanyakan datang dari Bali. Kebanyakan wisatawan ini tahu dari informasi media sosial, website bahkan dari teman mereka yang lebih dulu datang ke tempat ini,” jelasnya.

Tahun ini, kata Probo, jumlah kunjungan wisatawan asing di Pantai Plengkung menurun. Hal itu disebabkan berbagai faktor. “Dampak Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi salah satu sebabnya. Karena, banyak dari wisatawan dari negara asal mereka yang menjadi kontestan di piala dunia, seperti Brazil, Jerman, Australia yang mungkin mereka lebih memilih datang ke Rusia. Tapi mungkin juga ada liburan ke tempat lain,” ungkapnya.

Sementara ini, akses menuju ke Pantai Plengkung ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan. Kondisi itu, lantaran adanya proses pembangunan akses jalan mulai dari Pos Pancur ke Plengkung, sepanjang 9 kilometer tersebut. Paling lambat, akhir September jalan tersebut bakal bisa digunakan kembali.