Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Harga Daging Stabil, Mendag Enggar Puas

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito berbincang dengan pedagang daging sapi di pasar Blambangan. kemarin.

BANYUWANGI – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita berkunjung ke Banyuwangi, kemarin. Selama di Bumi Blambangan, Mendag memantau langsung perkembangan harga sejumlah komoditas di pasar.

Kali ini, dia memilih meninjau fluktuasi beberapa komoditas pangan di Pasar Blambangan, kemarin. Mendag di dampingi Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengecek kios dan lapak yang ada di pasar kelas I tersebut.

Tidak ditemukan terjadikelangkaan barang di pasar tersebut. Artinya, distribusi komoditas pangan ke level pedagang berjalan dengan lancar. Biasanya, mwnjelang Lebaran sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Tapi, Mendag Enggar merasa semringah karena yang terjadi, khususnya di Banyuwangi harga komoditas pangan stabil. “Harga cenderung stabil dan turun,” ujar Enggar yang juga pengurus DPP Partai Nasdem tersebut.

Dari hasil temuan di pasar itu, Mendag memberikan gambaran seputar daging sapi. Menurut dia, harga daging sapi lokal tetap stabil, yaitu rata-rata Rp 120 ribu per kilogram. “Daging sapi segar pernah turun Rp 105 ribu dan Rp 110 ribu. Fluktuasi sedikit sekali,” bebernya.

Sebenarnya pemerintah juga melakukan impor daging sapi dari India. Harga daging sapi impor yang beredar lebih murah jika dibandingkan daging sapi lokal. “Memang daging beku dari sapi dan kerbau impor harga Rp 80 ribu,” tukasnya.

Hanya saja, distribusi daging impor itu tidak beredar di Jawa timur. Mengingat, Jatim merupakan salah satu provinsi yang menjadi sentra peternak sapi lokal. “Karena jadi sentra maka pemerintah wajib melindungi para peternak lokal,” ulasnya.

Meski begitu, pemerintah tetap menerapkan impor daging. Itu karena dalam upaya keseimbangan secara nasional. “Karena di NTT dan Bali, ada Sapi indukan yang dipotong,” imbuhnya.

Sapi indukan disembelih itu memang salah satu kebutuhan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong supaya importer tidak hanya mendatangkan daging semata, melainkan juga sapi indukan. “Pemerintah tidak menerapkan sistem kuota, karena saya anggap sebagai sarang korupsi,” tandasnya.

Sementara itu, hasil pantauan di pasar kemarin, harga sejumlah komoditas seperti bawang putih kini sudah menurun. Kali ini, harga bawang putih dijual Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan, harga bawang merah sebesar Rp 18 ribu per kilogram.

Mendag memastikan bahwa pasokan komoditas pangan secara nasional, terutama di Jawa timur sangat aman sekali. “Beras, gula, aman sekali. Malahan sebagian komoditi berpotensi deflasi,” ujarnya.

Pada bagian lain, Mendag Enggar juga mengapresiasi kinerja Pemkab Banyuwangi yang bisa memberikan perlindungan kepada para pedagang tradisional. Salah satunya tidak sembarangan dalam memberikan izin berdirinya mal.

“Pertumbuhan Banyuwangi ini sudah luar biasa. Ini saja, saya melihat saluran air di pasar mengalir,” padahal biasanya di daerah lain alirannya macet,” katanya. Sementara itu, Mendag Enggar didampingi Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko dalam turun ke pasar kemarin.

Ikut mendampingi Kepala Disperindag Ketut Kencana, Kepala Disperta Arief Setiawan, serta beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. (radar)