Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Heboh Tuyul, Forpimka Bangorejo Rapatkan Barisan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANGOREJO – Berita mengenai penangkapan tuyul yang dilakukan warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, menarik perhatian Forpimka setempat. Apalagi, banyak beredar kabar kalau tuyul itu milik warga. Selama ini warga juga banyak yang mengaku  kehilangan uang. Dengan tertangkapnya tuyul itu,  warga mengaitkan kehilangan  uang itu karena diambil tuyul.

“Ini harus diluruskan agar tidak menimbulkan fitnah,” cetus Camat Bangorejo, Didik Joko Suhono. Begitu menerima ada kabar penangkapan tuyul, dirinya langsung berkoordinasi dengan anggota  Forpimka Bangorejo. “Kami telah   berkoordinasi untuk memastikan kebenaran berita itu, Pak Danramil  yang lokasinya dekat dengan penangkap tuyul, akan terus memantau di lapangan,” jelasnya.

Didik menegaskan, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kearifan lokal, dia mengimbau agar warga tidak tergesa-gesa dengan berita  yang belum tentu benar, terutama  yang mengaitkan tuyul milik warga  dan penyebab warga sering kehilangan uang.

“Ini yang kita antisipasi,” katanya. Didik khawatir bila ini dibiarkan, akan berujung pada fitnah dan menuduh salah satu warga yang dianggap pemilik tuyul. “Lha nanti  kalau tuyul itu dibilang miliknya si A, kan ya repot, kan sulit membuktikan tuyul itu, barangnya tidak terlihat,” ucapnya.

Makanya, agar warga bisa menahan  diri dan tidak menyebarkan kabar  dan rumor yang berpotensi salah.  Dia akan segera mencermati fenomena ini, terutama terkait hilangnya  uang milik warga. “Bukannya tidak percaya, tapi tuyul ini kan tidak kelihatan, sementara kita butuh bukti,”  jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Galih, gadis yang masih duduk di bangku SMP asal Dusun Sendangrejo,  Desa Kebondalem, Kecamatan  Bangorejo mengaku telah menangkap tuyul yang selama ini ditengarai  menjadi pelaku pencurian uang  di lingkungannya.

Di teras rumahnya di Dusun Sendangrejo Desa Kabondalem, tampak beberapa warga mengerumuni  sebuah botol berisi air dan tutup dengan sebuah sumbat dan kertas bertulis arab. Sesekali warga yang  datang tersebut mengamati air yang  ada di dalam  botol.

Galih mengaku penangkapan ini sudah berlangsung beberapa hari yang lalu. Saat penangkapan, peran dirinya hanya membantu.  Penangkapan ini sendiri dilakukan oleh Jumiran, yang tidak lain ayahnya. (radar)