sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Melaya, Kabupaten Jembrana, sejak Selasa (11/11) sore, memicu kemacetan panjang di ruas jalan utama Denpasar – Gilimanuk. Genangan air setinggi sekitar 15 sentimeter serta tumbangnya pohon perindang membuat jalur vital antarprovinsi tersebut sempat lumpuh total.
Luapan air terjadi akibat gorong-gorong tersumbat batang pohon besar yang hanyut, tepatnya di sisi barat Pondok Pesantren Toriqul Mahfud, Desa Melaya. Air yang meluap ke badan jalan nasional juga merendam beberapa rumah warga dengan ketinggian antara 30 hingga 50 sentimeter.
Belum sempat banjir sepenuhnya surut, gangguan kedua muncul di depan Pura Dalem Desa Adat Sumbersari. Sebuah pohon waru hutan tumbang dan menutup total jalur Denpasar–Gilimanuk, menambah parah kemacetan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Performa Unik Chelsea di Premier League Saat Ini! Berada di Papan Atas, Siapkah The Blues Bersaing Raih Gelar Juara?
Tanggap Cepat Aparat Gabungan
Menanggapi situasi darurat itu, aparat gabungan bergerak cepat. Kapolsek Melaya, AKP I Ketut Sukadana, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Brimob Kompi C Gilimanuk, BPBD Kabupaten Jembrana, serta masyarakat setempat langsung berjibaku di dua titik lokasi kejadian.
“Begitu laporan masuk, kami langsung kerahkan personel. Fokus utama kami adalah membersihkan material penyumbat gorong-gorong agar air cepat surut dan menyingkirkan pohon tumbang supaya arus lalu lintas kembali normal,” ujar AKP Sukadana.
Berkat sinergi antara aparat dan warga, material banjir berhasil dibersihkan dan batang pohon yang melintang jalan segera disingkirkan.
Baca Juga: Arsenal Siapkan Langkah Besar di Bursa Transfer 2026! Pertemuan Rahasia dengan Keluarga Kroenke, Kontrak Baru, hingga Rencana Jual Pemain Terungkap!
“Syukurlah, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil besar. Empat rumah warga yang sempat terendam kini sudah mulai dibersihkan,” tambahnya.
Kondisi Terkini dan Imbauan Polisi
Kapolsek Melaya memastikan bahwa situasi kini telah berangsur normal, dan jalur Denpasar–Gilimanuk kembali dapat dilalui kendaraan. Meski begitu, patroli pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem susulan.
“Kehadiran cepat anggota di lapangan adalah bukti nyata bahwa Polri selalu hadir untuk masyarakat. Kami mengimbau warga agar tetap waspada dan segera melapor jika melihat potensi bahaya,” tutup AKP Sukadana. (*)







