Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hujan Tangis di Lapangan Lapas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hujantangisBANYUWANGI – Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi diwarnai hu jan tangis kemarin. Ratusan narapidana (napi) terharu dan menangis saat ayat Alquran, selawat, dan puisi religi, dibacakan. Maulid yang digelar Lapas dan mengundang mubalig sekaligus advokat HA. Wahyudi itu mulanya sempat ger-geran. Apalagi, Ustad Wahyudi membawa kelompok musik religi Al-Mumtaz yang beranggota remaja berkebutuhan khusus. “Kita yang sempurna harus ber syukur. Lihat anak-anak ini, ada yang tidak punya kaki dan tidak bisa melihat,” tutur Wahyudi dalam ceramahnya.

Suasana haru mulai terasa saat Wahyudi meminta Imam, salah satu musisi personel Al-Mumtaz yang tunanetra membaca ayat-ayat Alquran. Suara merdu Imam ternyata menyentuh perasaan para napi laki-laki dan perempuan yang hadir dalam Maulid ter sebut.  Hujan tangis kembali terjadi saat Wahyudi meminta Zulqurnain, personel Al-Mumtaz, membaca puisi. Remaja asal Kecamatan Kabat yang tidak punya tangan dan kaki itu seolah menggetarkan dinding penjara yang cukup tebal. Puluhan napi perempuan tidak kuasa menahan tangis saat mendengar bait-bait sajak yang dibaca Zulqurnain.

Bukan hanya para napi perempuan, para napi laki-laki yang duduk lesehan juga banyak yang menangis. Ajakan Zulqurnain ter hadap para manusia yang anggota tubuhnya sempurna agar lebih bersyukur itu ternyata meluluhkan hati para napi. Para war ga binaan Lapas itu pun tak kuasa menahan haru dan air mata. “Ternya ta nasib kita lebih baik dibandingkan anak-anak Al-Mumtaz ini,” cetus ustad Wahyudi.

Untuk menghangatkan suasana, kegiatan Maulid itu juga menghadirkan tiga artis papan atas Banyuwangi; Rozy Abdillah, Diva Rosa, dan Mia KDI. Kita sengaja me ngundang Bapak Wahyudi untuk meningkatkan keimanan para napi,” kata kepala Lapas Ba nyuwangi Krismono. Pembinaan keagamaan, jelas Krismono, mendapat por si yang lebih di Lapas Banyuwa ngi. Dengan kegiatan itu, warga binaan diharapkan bisa menjadi orang yang lebih ber guna bagi masyarakat setelah be bas nanti. “Cara Pak Wahyudi lebih menyentuh warga binaan,” ujarnya. (radar)