Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

IDI Sukseskan Program Inovatif Pemerintah

WISUDA: Hore….aku lulus jadi dokter kecil. Biar kecil aku juga berbakti untuk negeri. Moga kelak bisa jadi dokter. Pelatihan do kter kecil dan pemberian kit kesehatan untuk sekolah pelatihan dokter kecil siswa-siswi SD dan MI.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
WISUDA: Hore….aku lulus jadi dokter kecil. Biar kecil aku juga berbakti untuk negeri. Moga kelak bisa jadi dokter. Pelatihan do kter kecil dan pemberian kit kesehatan untuk sekolah pelatihan dokter kecil siswa-siswi SD dan MI.

Peringati Hari Bhakti, Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

GENTENG- Merangkum dari semua periode yang sudah dilewati, mulai dari awal masa pergerakan Kebangkitan Nasional, sampai saat ini, profesi seorang dokter harus bisa berkiprah, berinovasi meskipun zaman telah berubah, dokter harus tetap dinamis dan punya jiwa enterpreneur.

Dokter juga harus melanjutkan cita-cita mulianya untuk ikut serta mempersiapkan generasi penerus bangsa, melalui program- program pro rakyat dan program-program nasional serta program inovatif di daerah dengan tulus dan ikhlas.

Program pelatihan dokter kecil misalnya, merupakan salah satu bentuk kegiatan membangkitkan semangat anak didik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada teman sebayanya sekaligus membangkitkan cita-cita. Selain itu, ikut serta menyukseskan Banyuwangi Sunrise of Java, Banyuwangi Cerdas, Anak Banyuwangi TOKCer, dan Indonesia Emas.

IDI Cabang Banyuwangi beserta jajarannya juga ikut serta dalam menyukseskan program inovatif yang sedang diprioritaskan untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi. ”Program ini diharapkan bisa menciptakan sumber daya manusia yang cerdas berkualitas dan bertaqwa pada Tuhan melalui HarGa PAS (Harapan Keluarga Peduli Anak Sejak dini dan Keluarga Sadar Gizi ANAK TOKCer (Tumbuh Optimal berkualitas dan cerdas),’’ jelas Ketua IDI Cabang Banyuwangi dr. H. Ivan Fauzan, MARS.

Kegiatan lainnya, lanjut Ivan, melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil dan ibu balita untuk mengonsumsi suplemen gizi, makan beraneka ragam, mengonsumsi garam beryodium serta memberikan ASI eksklusif. Pihaknya juga memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu hamil dan ibu balita untuk mempersiapkan generasi yang cerdas.

”Hal ini sebagai bentuk investasi untuk generasi penerus bangsa, anak sehat, harapan keluarga, investasi masa depan bangsa,’’ tandasnya. Selain itu, kerjasama lintas sektor juga diperlukan untuk dapat mengimplementasikan program-program kesehatan secara lebih nyata dengan sektor pendidikan. Misalnya menggelar lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi dan menggugah inspirasi anak dalam upaya mencapai tahapan tumbuh kembangnya. ”Selain itu juga menggugah semangat guru-guru PAUD dan TK untuk selalu memperhatikan bakat dan potensi anak didik,’’ kata Ivan. Sementara itu, ketua panitia Hari Bhakti IDI dr. Hj. Nurani Anggraeni mengatakan, semangat Kebangkitan Nasional akan selalu relevan untuk dikobarkan setiap saat, terutama untuk melawan neoliberalisme dan imperialisme di zaman modern ini.

”Bulan bhakti IDI yang diperingati setiap tanggal 20 Mei juga perlu terus dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat guna men- gapresiasi perjuangan para pendahulu dalam mempersiapkan dan merebut kemerdekaan serta sebagai bentuk Corporate Social Responbility (CSR) dari organisasi profesi,’’ paparnya.

Dalam rangka bulan bakti IDI digelar berb- agai macam kegiatan. Di antaranya kegiatan pelatihan dan penghargaan pada dokter kecil. Tema yang diangkat adalah “Dokter Kecil Banyuwangi Mengabdi untuk Negeri”. IDI Banyuwangi juga ikut berperan dalam mendorong pihak sekolah untuk menghidupkan dan mengaktifkan program UKS dan dokter kecil secara optimal di sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta, termasuk MI.

Mengapa dipilih tema dokter kecil Banyuwangi mengabdi untuk Negeri? Menurut Nurani Anggraeni, dokter kecil merupakan anak-anak setingkat SD/ MI umumnya ada di kelas 4 dan 5 diharapkan menjadi agen perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program ini diharapkan menjadi upaya strategis meningkatkan derajat kesehatan siswa melalui pendekatan kelompok teman sebaya.

”Selain itu, juga mempersiapkan peserta didik menjadi penggerak hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat sekitarnya. IDI juga ikut melaksanakan sebagian pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman dan keluarga,’’ jelasnya. Sementara itu, pada 6 Juni 2012 kemarin, telah dilakukan peletakan batu pertama kantor Sekretariat IDI Cabang Banyuwangi yang berlamat di Perumahan Bunga Residence Jalan Brawijaya nomor 46 Banyuwangi.

Pondasi untuk kantor sekretariat sudah dimulai. Selanjutnya, IDI akan membangun kantor dan siap melayani masyarakat Banyuwangi. ”Hari Bhakti IDI mengingatkan akan perjalanan para dokter dalam berjuang dan mengisi sesuai panggilan jiwanya dalam mewujudkan kecintaanya pada negeri ini, dokter peduli mengabdi untuk negeri,’’ tandas Nurani Anggraeni. (radar)