Banyuwangi, Jurnalnews.com – Siswa-siswi SMPN 2 Rogojampi melaksanakan kegiatan kunjungan edukatif ke Museum Blambangan. Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa peserta ekstra kurikuler literasi dan jurnalistik didampingi oleh Bapak Ilham Triadi, M.Pd., selaku pembimbing.
Selama berada di museum, para siswa mendapatkan berbagai informasi mengenai sejarah, budaya, dan peninggalan penting yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Melalui penjelasan yang disampaikan, siswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, memperkaya pengetahuan umum, serta meningkatkan minat literasi sejarah.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa. Semoga kunjungan ini dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk terus belajar dan mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai sumber literasi.
Pengunjung dan wisatawan tidak hanya menikmati sajian aneka ragam seni budaya , tetapi juga untuk mengintip penggalan sejarah yang tersimpan di dalam Museum Blambangan. Peningkatan jumlah pengunjung ini tentunya disambut baik oleh pihak pengelola Museum Blambangan. Sebagian besar masyarakat belum tahu kalau Kabupaten Banyuwangi memiliki museum, apalagi masyarakat yang jauh dari wilayah kota,” ungkap Bayu Ari Wibowo, pemandu museum, Rabu (12/12/2025).
Bayu menuturkan latar belakang pengunjung pun beragam, tidak hanya terbatas pada siswa sekolah atau kunjungan komunitas, tetapi juga masyarakat umum yang awalnya hanya berniat mengunjungi pameran.
Keberadaan Museum Blambangan memang menjadi salah satu inspirasi pameran Banjoewangi Kolo Semono. Destinasi wisata sejarah ini memiliki sebanyak 4.300 koleksi benda bersejarah yang terbagi ke dalam empat timeline besar, yakni; Era Pra Sejarah, jaman Hindu-Budha, Masa Islam dan zaman Kolonial. Sementara untuk jenis atau bentuk koleksi, terdapat antara lain; Etnografi, Arkeologi, Numistika, Filologiya, Historika, Teknologika dan beragam seni rupa.
“Saya baru tahu di sini ada museum. Senang rasanya bisa membaca sejarah sekaligus melihat benda peninggalannya. Koleksinya juga cukup lengkap dan otentik, saya sepertinya mau ke sini lagi ajak keluarga,” ujar Difara, salah seorang pengunjung asal Rogojampi
( tim jurnalistik Sempida )







