Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kakek 60 Tahun di Srono Ditemukan Tewas Gantung Diri

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Imam Khanafi (60) warga Dusun Sukopuro, Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri, Minggu (3/11/2019) petang.

Dilansir dari TIMES Banyuwangi, saat ditemukan korban masih mengenakan pakaian lengkap dalam kondisi tergantung dengan leher terlilit tali di sebuah rumah kosong milik Sutiman.

“Korban ditemukan pertama kali oleh tetangganya yang bernama Frendi (15) dan Suyemi (40),” ungkap Kapolsek Srono, AKP Mulyono, Senin (4/11/2019).

Saat itu, lanjut Kapolsek, keduanya tidak mengira jika yang dilihat tersebut adalah korban bunuh diri.

“Bu Suyemi kebetulan sedang mencari sepeda mini di dalam rumah mertuanya, karena yang dicari tidak ada akhirnya pulang,” kata Kapolsek.

“Sewaktu mau balik ternyata si Frendi melihat seperti ada orang berdiri, ibunya mengira itu adalah patung, lalu diabaikan. Saat itu sekitar pukul 13.00 Wib,” imbuhnya.

Namun, tidak berselang lama setelah keduanya pulang ke rumah, Suyemi bertemu dengan tetangganya dan bercerita bahwa Imam Khanafi tidak pulang ke rumah sejak Jumat siang.

“Karena curiga dengan sosok yang sempat dilihat bersama anaknya di rumah kosong tersebut, akhirnya Bu Suyemi dan tetangga lain langsung mendatangi lokasi untuk memastikan,” ujarnya.

Nah, setelah dicek, ternyata benar bahwa korban adalah Imam Hanafi yang sempat dicari cari oleh keluarganya. Warga kemudian langsung berkoordinasi dengan kepala desa dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

“Kami datang bersama Babinsa dan petugas medis dari Puskesmas Kebaman,” ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban diduga mengalami depresi dan mempunyai riwayat penyakit kencing batu. Dalam tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan atau benturan benda tumpul lain.

“Keluarga juga menerima kematian korban dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya.