sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebakaran hebat melanda Gedung Terra Drone di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (9/12/2025).
Peristiwa tragis ini menewaskan 22 orang dan menjadi salah satu insiden kebakaran perkantoran paling memilukan di akhir tahun.
Proses identifikasi jenazah telah dilakukan secara intensif oleh Tim DVI Polri, sementara kesaksian para korban selamat dan keluarga memberikan gambaran mengharukan mengenai detik-detik terakhir kejadian.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Depan eL Hotel Banyuwangi, Tiga Kendaraan Terlibat dan Beberapa Korban Luka
Suara Terakhir Korban Ervina
Salah satu korban, Ervina (25), sempat mengirim voice note kepada kakaknya sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
Keluarga korban, Ferry, mengungkapkan bahwa Ervina mengirim pesan suara sekitar pukul 13.15 WIB, sesaat sebelum kontak terputus.
Dalam rekaman itu, Ervina terdengar meminta maaf dan menyampaikan bahwa ia tidak lagi dapat menyelamatkan diri akibat kondisi yang semakin memburuk di dalam gedung.
Pesan terakhir tersebut menjadi bukti betapa cepat dan mematikan situasi di dalam gedung ketika asap pekat mulai memenuhi lantai atas.
Baca Juga: Prediksi Jagiellonia Bialystok vs Rayo Vallecano: Duel Sengit Perebutan Posisi 8 Besar Liga Konferensi!
Kesaksian Saksi Mata: Api Berawal dari Baterai Drone
Rian (38), penjaga keamanan kompleks ruko tempat gedung itu berada, menjadi salah satu saksi kunci.
Ia menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari area penyimpanan baterai drone di lantai 1.
Percikan kecil yang muncul dari instalasi listrik diduga menjadi pemicu awal.
Meskipun sejumlah karyawan berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam ringan (APAR), api justru membesar dan memicu ledakan.
Api yang merambat dengan cepat mendorong munculnya asap pekat yang menyelimuti lantai atas, menghambat proses evakuasi.
Page 2
Rian bersama tim pemadam kebakaran sempat mengevakuasi 15 orang.
Namun, kondisi asap yang semakin parah membuat proses penyelamatan berikutnya tidak bisa dilakukan.
Baca Juga: Hilang Saat Memancing di Alas Purwo, Kasianto Ditemukan Tewas Mengambang di Perairan Jembrana
Proses Identifikasi 22 Korban Jiwa
RS Polri Kramat Jati menerima total 22 kantong jenazah.
Tim DVI Polri melakukan identifikasi melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, catatan medis, hingga properti milik korban.
Beberapa korban yang berhasil diidentifikasi antara lain:
- Ervina (25)
- Siti Sa’addah Ningsih (24)
- Emilia Salim Tan (23)
- Sendy Wijaya (27)
- Rayhansyah Pinago (24)
- Chintia Leni (29)
- Dan sejumlah korban lainnya dari berbagai wilayah Jakarta, Tangerang, dan Lampung
Proses identifikasi dilakukan bertahap dan diumumkan secara resmi oleh RS Polri dalam dua sesi rekonsiliasi.
Baca Juga: Persewangi Hadapi Laga Perdana Liga 4 Jatim Kontra PSSS Situbondo, Target Menang dan Kuasai Grup K
Profil Singkat Perusahaan Terra Drone
Terra Drone Indonesia merupakan perusahaan penyedia layanan survei udara menggunakan teknologi drone.
Perusahaan ini memanfaatkan UAV untuk kebutuhan pemetaan, pemodelan, inspeksi, hingga pemantauan bagi berbagai sektor industri.
Didirikan oleh Toru Tokushige pada 2016, Terra Drone telah berkembang menjadi perusahaan global dengan lebih dari 200 karyawan dan berbagai proyek di dalam dan luar negeri.
Perusahaan ini sebelumnya dikenal sebagai PT Aero Geosurvey Indonesia sebelum mendapatkan pendanaan dan bergabung dengan Terra Drone Corporation pada 2018.
Kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan risiko penyimpanan material mudah terbakar seperti baterai drone.
Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat menemukan penyebab pasti dan menjadi dasar peningkatan standar keselamatan di lingkungan kerja.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebakaran hebat melanda Gedung Terra Drone di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (9/12/2025).
Peristiwa tragis ini menewaskan 22 orang dan menjadi salah satu insiden kebakaran perkantoran paling memilukan di akhir tahun.
Proses identifikasi jenazah telah dilakukan secara intensif oleh Tim DVI Polri, sementara kesaksian para korban selamat dan keluarga memberikan gambaran mengharukan mengenai detik-detik terakhir kejadian.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Depan eL Hotel Banyuwangi, Tiga Kendaraan Terlibat dan Beberapa Korban Luka
Suara Terakhir Korban Ervina
Salah satu korban, Ervina (25), sempat mengirim voice note kepada kakaknya sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
Keluarga korban, Ferry, mengungkapkan bahwa Ervina mengirim pesan suara sekitar pukul 13.15 WIB, sesaat sebelum kontak terputus.
Dalam rekaman itu, Ervina terdengar meminta maaf dan menyampaikan bahwa ia tidak lagi dapat menyelamatkan diri akibat kondisi yang semakin memburuk di dalam gedung.
Pesan terakhir tersebut menjadi bukti betapa cepat dan mematikan situasi di dalam gedung ketika asap pekat mulai memenuhi lantai atas.
Baca Juga: Prediksi Jagiellonia Bialystok vs Rayo Vallecano: Duel Sengit Perebutan Posisi 8 Besar Liga Konferensi!
Kesaksian Saksi Mata: Api Berawal dari Baterai Drone
Rian (38), penjaga keamanan kompleks ruko tempat gedung itu berada, menjadi salah satu saksi kunci.
Ia menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari area penyimpanan baterai drone di lantai 1.
Percikan kecil yang muncul dari instalasi listrik diduga menjadi pemicu awal.
Meskipun sejumlah karyawan berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam ringan (APAR), api justru membesar dan memicu ledakan.
Api yang merambat dengan cepat mendorong munculnya asap pekat yang menyelimuti lantai atas, menghambat proses evakuasi.








