BANYUWANGI – Mengantisipasi terjadinya peningkatan penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru 2018, PT ASDP mengoperasikan 32 unit armada kapal di lintas penyeberangan Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk.
Dan, jika kondisi penyeberangan terpantau sangat padat, maka pihak PT ASDP akan memberlakukan scenario penambahan trip seluruh armada kapal dari 299 trip pada kondisi normal menjadi 320 trip.
“Peningkatan penumpang kapal pada masa liburan Natal dan Tahun Baru kali ini di prediksi hanya mencapai 5 persen untuk semua jenis baik pejalan kaki maupun kendaraan roda 2 dan roda 4. Angka itu sesuai dengan prediksi lonjakan secara nasional,” ungkap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang–Gilimanuk, Elvi Yoza.
Elvi menjelaskan, perkiraan peningkatan penumpang tersebut berdasarkan dari evaluasi ditahun lalu pada masa liburan yang sama. Dimana, saat itu ASDP memprediksikan volume penumpang pejalan kaki pada puncak liburan mencapai 40 ribuan orang, namun fakta di lapangan hanya sebanyak 12 ribu orang.
“Sedangkan Kendaraan roda 2 dan roda 4 di prediksi mencapai 18 ribu unit, ternyata masing masing hanya mencapai 6 ribuan unit,” ujar Elvi.
Meski demikian, Elvi mengaku ASDP melakukan berbagai rencana antisipasi terjadinya kelonjakan penumpang kapal di masa liburan Natal dan Tahun Baru, utamanya sejumlah fasilitas di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk Bali.
“Seperti, penyiapan posko pengamanan yang mulai di laksanakan pada 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018,” tuturnya.
Elvi mengaku, ketepatan waktu keberangkatan masing masing armada kapal di nilai menjadi penentu kondisi di pelabuhan. Pasalnya, jika 1 armada kapal terlambat 10 menit maka waktu bongkar muatnya pun mengalami keterlambatan sehingga akan terjadi penumpukan kendaraan bermotor.
“ASDP juga telah menyiapkan beberapa kantong parkir untuk menampung kendaraan bermotor jika terjadi antrian panjang,” kata Elvi.
Namun Elvi juga mengaku, area parkir di dalam Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk Bali di nilai bisa menampung hingga ratusan unit kendaraan berbagai jenis.
Sementara itu, kondisi cuaca di perairan selat bali yang hingga kini terpantau masih cukup ekstrim, juga menjadi perhatian pihak ASDP. Pasalnya, beberapa kali terjadi cuaca buruk yakni gelombang tinggi di sertai angin cukup kencang dan kabut, sehingga arus penyeberangan di lintas Ketapang–Gilimanuk di lakukan penundaan atau penutupan.