Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menhub Dukung Blimbingsari Jadi Bandara Internasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Menhub Apresiasi Kreasi Bandara Blimbingsari

BLIMBINGSARI – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kemarin (31/12) tiba di Banyuwangi. Orang nomor satu di jajaran Kementerian Perhubungan itu melakukan lawatan ke Bumi Blambangan untuk mengecek kondisi terminal baru Bandara Blimbingsari dan Pelabuhan ASDP Ketapang.

Kedatangan rombongan Menhub langsung disambut Bupati Abdullah Azwar Anas dan Kepala Bandara Blimbingsari, Dody Dharma Cahyadi. Selama kurang lebih 15 menit. Menhub diajak berkeliling di seluruh sudut bandara baru Blimbingsari. Mulai dari lantai satu bandara, gate bandara, sampai lantai dua.

Bupati Anas yang mendampingi mantan Direktur Angkasa Pura II itu tampak menjelaskan rincian bandara yang rencananya akan diresmikan tahun depan itu.

Usai mengamati seluruh bagian bandara, Budi Karya tampak kagum dengan konsep bandara yang diusung Kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut. Dia menilai Pemkab Banyuwangi cukup kreatif dengan inisiasinya mengembangkan bandara. Pemkab dinilai dapat mengembangkan bandara bukan semata-mata sebagai sarana aksesibilitas. tapi juga pendongkrak pariwisata.

“Saya mengapresiasi kreasi Bandara Banyuwangi yang bisa dijadikan ikon wisata, bukan semata-mata infrastruktur transportasi. Ini memberikan harapan baru bagi Indonesia yang tengah mendorong pariwisata,” puji Budi. Dia menambahkan, konsep green airport adalah sebuah ide segar di tengah fokus pemerintah pusat yang sedang gencar mengembangkan pariwisata, Bandara Bllmbingsari bisa menjadi contoh bagi bandara lain di Indonesia

“Detail semacam ini harus diperhatikan agar Indonesia punya diferensiasi, terutama untuk pariwisata. Saya yakin ketika sudah beroperasi nanti, bandara ini akan memperoleh penghargaan tertentu,” ujar alumni UGM Jogjakarta itu.

Budi karya menambahkan, langkah Pemkab Banyuwangi dengan membangun bandara lewat APBD tanpa menunggu APBN dapat menjadi contoh bagi semua daerah. Karena selama ini seringkali pemerintah daerah menanti program dari pusat.

“Jangan semua menunggu dana dari pusat. Banyuwangi ini menjadi bagaimana sebuah bandara di-drive oleh daerah,” ujar Budi. Atas apresiasinya itu, Mantan Dirut PT. Jakarta Propertindo itu juga menawarkan kepada Bupati Anas dapat mempersilakan jika ada pengelola bandara internasional yang tertarik ke Banyuwangi. Sebab, Bandara Blimbingsari sangat berpotensi melayani penerbangan internasionaL

“Tapi harus dipersiapkan lebih baik dulu. Syaratnya untuk menjadi bandara internasional harus turis asing yang banyak datang ke Banyuwangi. Jangan sampai hanya orang kita yang ke luar negeri,” kata Budi.  Untuk mendukung pengembangan Bandara Blimbingsari, tahun depan Kemenhub akan melakukan penebalan landasan bandara yang sebelumnya hanya berkekuatan sekitar 28 paverment classification number (PCN) menjadi 40 PCN.

Ditambah dengan penambahan lebar dan panjang landasan dan perluasan apron. Dengan tujuan agar pesawat sekelas Boeing 737 dapat mendarat di Bumi Blambangan. “Kita target Maret 2017 jalan. Kalkulasi anggarannya sekitar Rp 50 sampai Rp 60 miliar. Biar direct flight Jakarta-Banyuwangi segera terealisasi. Bahkan saya menawarkan Banyuwangi bisa dikelola pengelola internasional kalau progress wisatawan asingnya bagus,” jelas pria kelahiran Palembang itu.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, pembangunan green airport sengaja dilakukan sebagai salah satu upaya menarik wisatawan. Anas menceritakan pengalamannya ketika mencari ide untuk memulai pengembangan bandara.

Dia bertemu dengan sejumlah eksekutif muda yang bisnisnya baru beranjak tumbuh. Mereka menyarankan untuk membangun bandara penuh kaca, sehingga tampak  modern.  Namun, saat bertemu dengan pengusaha senior papan atas, Anas malah disarankan untuk membangun bandara yang berkarakter lokal, hijau, dan tidak mewah dengan kayu-kayu bekas.

“Saya pikir betul juga saran orang- orang senior yang sudah menjelajahi dunia. Mereka bilang, dari Chicago sampai Bali, bandaranya penuh kaca. Mau bersaing, jelas Banyuwangi akan kalah. Makanya kita bikin yang sederhana tapi pesannya kuat dengan arsitektur yang unik dan hijau., pungkas Anas.

Terkait tawaran untuk bandara internasional, Anas mengatakan jika saat ini target wisatawan mancanegara yang mengunjungi Banyuwangi sudah melampaui target. Dari target awal 40 ribu wisatawan menjadi 75 ribu wisatawan. “Kondisi ini memungkinkan direalisasi di Banyuwangi,” tandasnya (radar)