Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mewaspadai Kanker Payudara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mewaspadaiSEPERTI diketahui bahwa sampai saat ini kanker payudara tetap menjadi masalah dunia dimana-mana. Tanpa memandang usia, status ekonomi dan sosial, kanker payudara siap menghampiri, menyerang dan dapat merenggut nyawa siapa saja. Di Indonesia, saat ini kanker payudara telah menempati ranking pertama penyebab kematian pada wanita (Data Regristrasi Kanker Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Berbagai pertanyaan sering timbul tak terjawabkan bahkan kadang menyisakan ketakutan yang berlebihan serta berujung dengan penyesalan seumur hidup. Status ekonomi, sosial, budaya, kepercayaan, pendidikan dan faktor lainnya kadang menjadi penyebab terlambat seseorang mencari pertolongan. Kini kanker payudara tidak lagi identik dengan kematian khususnya jika terdeteksi secara dini dan tertangani secara profesional oleh ahlinya.  

Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara memang belum diketahui. Namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko (yang disebut faktor risiko) kanker payudara, antara lain: usia lebih dari 35 tahun, mempunyai riwayat keluarga yang menderita kanker payudara, haid lebih awal dan menopause lambat, tidak mempunyai anak/tidak menikah, konsumsi alkohol/rokok.

Jika seorang perempuan mempunyai faktor risiko diatas, belum tentu dia akan terkena kanker payudara. Namun seorang perempuan tadi mempunyai peluang yang lebih besar untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang mempunyai faktor risiko rendah dalam dirinya. Gejala awal kanker payudara terkadang tidak disadari oleh pasien, 96-98 persennya memang tanpa disertai rasa sakit. 

Gejala-gejala yang dapat ditemukan antara lain: teraba benjolan dan tidak nyeri, perubahan ukuran atau bentuk payudara, perubahan tekstur kulit sekitar payudara, puting tertarik kedalam, kulit di atas/sekitar benjolan mengkerut, dan keluar darah/cairan tidak normal dari puting. Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit, meliputi mastektomi (pengangkatan payudara), radiasi (penyinaran), dan kemoterapi (terapi obat kanker).

Untuk mencegah kanker payudara,  ada hal yang sangat mudah dan tanpa harus mengeluarkan biaya. Pencegahan tersebut adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Usaha ini untuk menemukan kemungkinan kanker payudara lebih awal dideteksi, dilakukan 10 hari setelah hari pertama haid dan rutin setiap bulan. Skrining lanjut adalah dengan mammografi, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan klinis di rumah sakit.  

Sekiranya Anda membutuhkan konsultasi, bantuan, dan penanganan masalah payudara secara seksama dan terpadu, silahkan menghubungi Poliklinik Bedah RSUD Genteng. Jangan menyisakan pertanyaan yang berujung dengan penyesalan seumur hidup karena kami hadir untuk memberikan solusinya. (radar)