MUNCAR – Musim paceklik ikan yang terjadi di laut Muncar, para tengkulak masih bertahan. Hanya saja, mereka harus memutar otak untuk mendapatkan ikan segar. Salah satunya, mereka mendatangkan dari Kepulauan Madura. Salah seorang tengkulak ikan, Ayon, 35, asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, mengatakan pasokan ikan itu dikumpulkan dari beberapa nelayan di Kepulauan Madura. Setelah terkumpul banyak, ada nelayan yang membawa ke Muncar.
“Pasokan ikan ini kebanyakan bukan dari laut Muncar, yang dari Muncar ada tetapi hanya nelayan pancing dan cukup untuk memenuhi warga lokal. Kalau pesanan besar, ikan dikirim dari Madura, terutama dari Kecamatan Sepudi, Raas, Kalianget, dan Sumenep,” katanya.
Ayon menyebut ikan dari Muncar hanya bisa memenuhi pasar lokal saja, untuk pesanan dari perusahaan sangat sulit, kecuali pemesanan dilakukan seminggu sebelumnya. “Sekarang masih bisa kirim ke Surabaya dan Bali, tetapi pesannya harus lama, kalau mendadak sudah tidak ada ikan. Perusahaan sudah banyak yang tidak produksi atau mengurangi produksinya,” jelasnya.
Pedagang ikan Muncar lainnya, Ali Hasan, 44, asal Desa Tembokrejo, menyebut ikan di Muncar itu juga ada yang dari Kabupaten Situbondo dan Probolinggo. Hanya saja, ikan dari dua kabupaten itu jumlahnya lebih sedikit, sehingga pengambilannya hanya dilakukan dua sampai tiga hari sekali.
“Kalau ikannya masih sedikit, tidak mungkin diambil karena kalah ongkos kirim. Jadi harus banyak dulu baru diambil,” katanya.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, dari puluhan tempat tengkulak di pelelangan ikan Muncar, hanya ada beberapa tengkulak yang beroperasi. Sementara yang lain tutup karena tidak ada ikan yang bisa dibeli dari nelayan. (radar)