Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pelaku tak Tahu Aksinya Terekam CCTV

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pelakuMasih ingat kasus pembobolan toko ponsel di jantung kota Banyuwangi Oktober 2012 lalu? Setelah hampir setengah tahun, kasus itu akhirnya terungkap. Ternyata, semua pelaku adalah warga Gresik. BANYAK spekulasi yang ber kembang setelah terjadi pembobolan pu sat penjualan ponsel tersebut 14 Oktober 2012 lalu. Beberapa hari setelah kejadian, wajah para pe laku dipublikasikan karena aksi me reka terekam kamera CCTV di toko tersebut.

Karena ada pelaku yang me ngenakan topi, muncul dugaan bahwa ke jadian itu melibatkan mantan orang dalam toko yang beralamat di Jalan Sudirman 6, Banyuwangi, itu. Namun, dugaan itu ternyata meleset. Aksi pembobolan itu dilakukan enam pelaku. Semua tercatat sebagai warga Gresik, Jawa Timur. Dari enam pelaku, empat di antaranya berhasil ditangkap di tempat terpisah di wilayah Kabupaten Gresik. Nah, empat tersangka tersebut diamankan di ruang tahanan Polres Banyuwangi kemarin (26/3).

Mereka adalah Achmad Mustofa, 32, war ga Jalan KH. Ali Erfan, Desa Banjarsari, Ke camatan Manyar, Kabupaten Gresik; dan Ahmad Amin Rois, 24, asal Jalan KH. Wa hab Hasbullah, Kelurahan Kemangi, Ke camatan Bungah, Kabupaten Gresik. Dua tersangka lain adalah Faisol Anam, 29, warga Dusun Masjid, Desa Sembayat, Ke camatan Manyar, Kabupaten Gresik; dan Fa toni Kurniawan, 38, warga Dusun/Desa Ran duboto, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Gresik. “Dua pelaku yang belum berhasil ditangkap kita tetapkan sebagai buron,” ujar Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Bagus Ikhwan Christian.

Dari tangan para tersangka, polisi berhasil me ngamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa tiga buah linggis sepanjang 1,5 meter; sebuah gunting baja; satu unit laptop Toshiba, dan sebuah tas war na hitam. “Semua barang itu diduga di gunakan saat beraksi di Toko Cellcom Banyuwangi. Semua kita sita sebagai barang buk ti,” kata Kasatreskrim Bagus. Kasus pembobolan toko spesialis ponsel dan laptop itu terkuak setelah ditemukan se jumlah ponsel yang diduga hasil curian di daerah Sedayu, Kabupaten Gresik. Hasil pe nyelidikan, akhirnya diketahui bahwa pon sel curian itu berasal dari Cellcom Banyuwangi.

Kemudian, polisi menangkap Fatoni Kurni awan yang tinggal di Desa Randuboto, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Gresik. Dari keterangan Fatoni, polisi akhirnya ber hasil mengungkap tiga tersangka lain, yak ni Faisol Anam, Achmad Mustofa, dan Ahmad Amin Rois. “Mereka adalah kawanan pencuri spesialis toko ponsel,” ujar AKP Bagus. Dua tersangka lagi yang identitasnya sudah diketahui sudah menghilang. “Dua tersangka yang belum tertangkap ini informasinya kabur ke Jakarta,” kata Bagus.

Sebelum membobol Toko Cellcom, kelompok pencuri tersebut akan membobol toko ponsel Blackberry di Jalan Jagung Suprapto, Banyuwangi. Aksi mereka terpaksa dibatalkan karena ada orang yang melintas saat mereka akan mencongkel kunci. “Batal membobol toko Blackberry, mereka pindah ke toko Cellcom di Simpang Lima,” jelas kasatreskrim. Salah satu tersangka, Fatoni mengatakan, mereka masuk toko Cellcom itu dengan cara merusak kunci bagian depan.

Setelah berhasil masuk, mereka menguras semua ponsel, tablet, laptop, dan mengambil uang di toko itu. Saat itu, mereka tidak menyadari aksinya terekam kamera CCTV di toko tersebut. “Waktu beroperasi sekitar satu jam,” katanya. Fatoni mengaku tidak punya perantara dalam kejahatan ini. Kelompoknya juga tidak melakukan survei terlebih dahulu. “Kita langsung beroperasi. Semua barang sudah kita jual di daerah Sedayu (Kabupaten Gresik) dan laku Rp 33 juta,” sebutnya.

Sementara itu, akibat pencurian itu, pemilik toko Cellcom Setiavan Halim, 26, mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 250 juta lebih. “Semua barang yang kita pajang diambil, termasuk laptop dan tablet,” ujarnya. Menurut Setiavan, ponsel yang berhasil dibawa kabur kawanan maling jumlahnya sekitar 200 unit dengan merek Blackberry (BB), Nokia, Cross, Samsung, dan sejumlah merek lain. Selain itu, sepuluh unit laptop dan dua tablet juga ikut dijarah. “Laci juga diobok-obok. Uang tunai Rp 4.250.000 diambil,” kata pengusaha muda yang biasa disapa Ivan itu. (radar)

Kata kunci yang digunakan :