Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemuka Agama di Banyuwangi Meninggal Dunia saat Isolasi Mandiri di Rumah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto : nusadaily.com

Seorang pemuka agama di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

Pasien diketahui sempat menjalani isolasi mandiri selama 3 hari di rumahnya. Namun kondisinya tiba-tiba memburuk hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.

“Iya mas. Meninggal Rabu malam kemarin. Beliaunya isolasi mandiri (karena COVID-19). Pagi ini dimakamkan,” kata Kepala Desa Tamansari, Rizal Saputra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 15 Juli 2021.

Sebelumnya, pasien beserta keluarganya dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tracing kontak erat. Karena tak menunjukkan gejala alias OTG (Orang tanpa gejala), pasien akhirnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

“Awal puterinya yang bertugas sebagai analis Puskesmas Paspan terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah dilakukan tracing ternyata satu keluarganya juga positif.

Suami dan kedua orang tuanya,” kata Hariyanto Surveillance Puskesmas Licin.

“Positif rapid tes antigen pada hari Senin. Untuk PCR belum keluar. Karena memang tidak ada gejala, jadi isolasi mandiri di rumah,” tambahnya.

Namun pada Rabu malam, kondisi pasien mulai memburuk. Sayang pasien tidak sempat mendapat perawatan medis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumahnya.

“Sempat mengalami sesak. Keluarga sempat menghubungi petugas kesehatan puskesmas. Namun, pas nyampek di sana yang bersangkutan sudah meninggal. Tidak sempat tertolong,” imbuhnya.

“Untuk komorbid nggak ada, karena memang pasien tidak pernah periksa. Dugaannya, jantung mungkin karena hipertensi,” tambahnya.

Pantauan di rumah duka, warga yang datang melayat tidak diperkenankan masuk untuk melihat jenazah sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Tampak sejumlah petugas kesehatan datang untuk melakukan pemulasaraan jenazah pasien COVID-19. Jenazah kemudian disalatkan terlebih dahulu di masjid dekat rumahnya sebagai penghormatan terakhir.

Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa mobil ambulan untuk dikebumikan di makam keluarga yang berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda.

Warga yang mengantarkan jenazah hanya diperkenankan menyaksikan pemakaman dari kejauhan. (ozi/kal)

Sumber : https://nusadaily.com/regional/pemuka-agama-di-banyuwangi-meninggal-dunia-saat-isolasi-mandiri-di-rumah.html