BUKAN hanya curanmor yang lagi marak, aksi pencurian dengan kekerasan (curas) juga mulai kambuh lagi. Dini hari kemarin (5/2), aksi perampokan menggemparkan warga Dusun Sumur Barat, Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon.
Insiden curas itu menimpa pasangan suami-istri Karjono, 60, dan Hainiyah, 57. Dalam aksinya, perampok yang diperkirakan berjumlah dua orang itu berhasil mempreteli perhiasan emas korban serta membawa kabur uang tunai Rp 2 juta.
Aksi perampokan terjadi pukul 04.00. Saat itu, korban tengah istirahat di kamar paling depan. Mereka didatangi dua pelaku yang masuk melalui jendela samping dengan cara mencongkel. “Saya akan dibunuh kalau berteriak,’’ kata Karjono.
Perampok masuk dengan cara merusak engsel jendela samping rumah. Berhasil merusak, keduanya masuk dan menghampiri pasutri tersebut yang tengah istirahat di kamar paling depan. ‘’Mereka memaksa minta uang. Saya kasihkan saja tas saya,’’ imbuhnya. Selain membawa kabur uang, perampok juga merampas perhiasan milik Hainiyah.
‘’Kalung istri saya juga diambil, ini masih ada luka di lehernya karena bekas tarikan,’’ ujar Karjono. Perhiasan emas yang dirampas seberat 4,9 gram. Jika dirinci, perhiasan itu senilai Rp 2,1 juta. ‘’Kalau uang yang ada di atas itu sekitar Rp 2 jutaan,’’ sebutnya.
Pasutri itu sebetulnya warga Dusun Krajan, desa setempat. Hanya saja, mereka sudah menempati rumah itu selama setahun terakhir. ‘’Saya berdua di sini ngontrak,’’ aku Karjono. Menurut Karjono, penjahat yang menyatroni rumahnya mengenakan cadar dan cara bicaranya logat Madura.
Perampok juga mempersenjatai diri dengan sebilah parang. Senjata tajam tersebut di temukan di samping pintu belakang rumah. Parang tersebut tidak digunakan saat mengancam pasutri tiga anak tersebut. ‘’Waktu minta duit di kamar, nggak bawa parang,’’tukasnya.
Tas berisi duit dan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sempat dibawa pelaku akhirnya ditemukan tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Persisnya, tas cangklong itu ditemukan di seberang jalan, pertigaan menuju ke arah balai desa setempat.
‘’Tas saya ditemukan, tapi uangnya sudah nggak ada,’’ jelas Karjono. Sebenarnya, duit itu akan digunakan untuk belanja bahan-bahan bakso di Rogojampi. ‘’Saya biasanya memang giling bakso di pasar Rogojampi,’’ tukasnya. Diungkapkan Karjono, postur tubuh pelaku tersebut sekitar 160 centimeter.
‘’Tapi saya tidak kenal sama mereka karena mereka pakai cadar. Cuma matanya saja yang kelihatan,’’ ujarnya. Pada saat kejadian, ruang tengah rumah tersebut memang padam. Meski begitu, lampu yang berada di depan rumah tersebut sengaja tidak dimatikan.
‘’Walau lampu mati, tapi kelihatan padang,’’ timpal Hainiyah.Polisi pun langsung mendatangi TKP usai menerima laporan. Tiga personel dari Polsek Songgon itu langsung melakukan olah TKP. Ternyata perampok tidak hanya menyatroni rumah Karjono.
Rumah Andre yang bersebelahan dengan rumah Karjobno ternyata juga jadi korban. Jendela rumah Andre rusak bekas congkelan. Lampu yang berada di teras samping rumah juga pecah. Beruntung, tidak ada barang yang hilang setelah dicek anak buah Kapolsek Songgon, AKP Suwanto Barri tersebut. Saat kejadian, rumah tersebut tengah kosong karena penghuninya tengah berada di Surabaya. (radar)