RadarBanyuwangi.id – Dewan Pendidikan Banyuwangi menekankan kepala sekolah pentingnya peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta membangun lingkungan belajar yang inovatif dan kreatif.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono dalam acara penguatan kompetensi manajerial kepala sekolah dalam pengelolaan kelembagaan, di Hall Aston Hotel Banyuwangi pada Sabtu (21/12).
Sulihtiyono menjelaskan, kegiatan ini merupakan program kerja Dewan Pendidikan Banyuwnagi sebagai organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Banyuwangi.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta
Peserta Kepala SD yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 418 orang. Mereka Kepala SD yang bukan lulusan diklat LP2KS Solo dan bukan guru penggerak.
“Jadi ini murni guru berprestasi yang diangkat menjadi Kepala SD. Ada empat materi yang diberikan yaitu manajemen kepala sekolah, literasi sekolah, pencegahan perundungan, pengolahan sampah di sekolah dalam rangka menunjang program Dinas Pendidikan, khususnya program siswa asuh sampah agar siswa hidup sehat,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi ini.
Sulihtiyono berharap, dengan penguatan kompetensi manajerial ini kepala sekolah menjadi lebih berkompetensi dan inovasi dalam membangun pendidikan.
Baca Juga: Alamak, Provinsi Jatim Kebanjiran Janda Muda, Ada 3.778 Janda Berusia di Bawah 20 Tahun: Ternyata Ini Asal Usul Masalahnya
“Selanjutnya mereka akan di lakukan monitoring atau evaluasi apakah sudah menjalankan empat program tersebut. Selanjutnya akan diambil 10 terbaik,” ujar Sulihtiyono.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, Perdinjen GTK No. 7327 tahun 2023 ada 3 model kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Yang menunjukkan kemampuan, kematangan dan kualitas seorang kepala sekolah.
Hal ini juga selaras dengan program prioritas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yakni ada enam program prioritas yang menjadi fokus utama Kemendikdasmen, diantaranya, penguatan pendidikan karakter; Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan; Peningkatan Kualifikasi dan Kesejahteraan Guru; Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi; Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pembangunan Bahasa dan Sastra. Termasuk pemartabatan bahasa Indonesia, pelindungan bahasa daerah, serta peningkatan literasi.
Ketua Dewan Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono. (Istimewa)
“Oleh sebab itu kami mendorong Kepala Sekolah untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan sekolah masing-masing. Harap kami kegiatan ini peserta mendapatkan pelatihan dan bimbingan untuk memperkuat keterampilan yang memadai,” pungkas Suratno. (*)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.








