Banyuwangi, Jurnalnews.com – Puluhan hektar sawah terlihat mangkrak di wilayah persawahan Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Dari pantauan wartawan Jurnalnews pada Sabtu pagi, 22 November 2025, hamparan sawah yang biasanya ramai dengan aktivitas pertanian kini tampak tanpa pengelolaan. Beberapa warga hanya terlihat mencari rumput di pematang sawah yang ditumbuhi tanaman liar.
Rumput liar memenuhi lahan pertanian, bercampur dengan sisa batang padi yang tumbuh kembali secara alami. Kondisi aliran irigasi pun memperparah keadaan. Sungai yang biasanya menjadi suplai utama air irigasi tampak kering dan sebagian areanya berubah menjadi rerumputan.
Marsaad (58), salah seorang petani yang juga Ketua Kelompok Tani Bunga Sedap Malam di wilayah tersebut, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyampaikan bahwa para petani memahami adanya proyek rehabilitasi Sungai Bajulmati. Namun, ia menegaskan harapan besar agar proses pembangunan tetap konsisten sesuai target waktu yang telah dijanjikan oleh kontraktor.
“Kami atas nama petani berharap agar proyek tersebut segera selesai, biar petani bisa nggarap lahan lagi,” ungkapnya.
Wagiyo (71) Petani lainnya, hanya bisa pasrah dan berharap sungai normal kembali. “ Saya datang ke lahan sekedar memantau dan memperbaiki gubuk yang rusak, “ katanya pada Jurnalnews di lokasi.
Diketahui, proyek rehabilitasi sungai yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada tahun 2025 meliputi perbaikan jaringan irigasi dan saluran tersier di Dam Bajulmati. Pekerjaan dimulai sekitar Oktober dan mencakup pengerukan sedimen serta perbaikan struktur saluran irigasi untuk meningkatkan pasokan air ke lahan pertanian sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan.
Selama proses rehabilitasi, sungai sempat dikeringkan selama dua bulan — kebijakan yang berdampak langsung pada aktivitas pertanian dan menyebabkan terhentinya masa tanam petani.
Petani berharap agar proyek tersebut tidak mengalami keterlambatan, sehingga irigasi dapat segera berfungsi kembali dan puluhan hektar lahan yang kini terbengkalai bisa kembali produktif. Dengan rampungnya rehabilitasi tepat waktu, para petani yakin roda perekonomian agraria di wilayah Bajulmati bisa pulih kembali. (Venus Hadi)







