BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggelar training ESQ (Emotional Spiritual Quotion) untuk memompa semangat birokratnya.
Dalam kegiatan yang di laksanakan di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Senin (18/2) ini digagas oleh Dr. (HC) Ary Ginandjar Agustian, yang di ikuti sekitar 1000 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan semacam ini rutin digelar pemkab sejak beberapa tahun lalu. Tujuannya, untuk memberikan suntikan motivasi kepada para ASN.
“Mereka diingatkan ulang akan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai abdi negara dalam melayani masyarakat,” tutur Bupati Anas.
“Pelatihan ini untuk me-recharge semangat para birokrat,” imbuhnya.
Di ibaratkan baterai, bisa habis juga energi dan pikiran mereka sehingga perlu di charge ulang.
Bupati Anas mengaku, HP saja setiap hari di charge, apalagi manusia yang tempatnya salah dan lupa. Maka, perlu terus dimotivasi agar kinerja mereka bisa lebih optimal.
“Kami berharap, usai mengikuti kegiatan ini para ASN bisa jauh lebih produktif dalam bekerja,” kata Anas.
Utamanya bekerja dari hati dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat untuk menggapai ridho-Nya sehingga apa yang dikerjakan bisa bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
“Berdasarkan survey lembaga independent, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkab Banyuwangi pada tahun 2018 lalu mencapai 90 persen lebih,” ujar Bupati Anas.
Oleh sebab itu, para ASN di harapkan untuk tidak berpuas hati dengan apa yang telah diraih saat ini.
Bupati Anas mengajak mereka untuk terus meningkatkan yang sudah baik, dan memperbaiki apa-apa yang masih kurang di tahun sebelumnya.
Pelatihan ESQ yang dipandu oleh coach Iman Herdimansyah tersebut diikuti seluruh peserta dengan sangat antusias hingga usai.
Dikemas menarik dengan video, dan iringan lagu motivasi yang membakar semangat serta game-game yang menyenangkan, membuat peserta mudah menyerap seluruh materi yang disampaikan.
Iman mendorong agar para abdi negara memiliki sikap ‘intra dependent’ dan ‘service to common good’.
“Intra dependent artinya individu yang fokus pada prinsip dan nilai-nilai yang diyakini. Individu yang seperti ini akan bertindak karena tanggung jawab, bukan mengharap penilaian dari orang lain,” papar Iman.
Sementara orang pada level ‘service to common good’ akan senantiasa berupaya agar dirinya bisa bermanfaat bagi orang lain, sehingga pelayanan yang mereka berikan benar-benar tulus dari hati.
“Jika seluruh ASN Banyuwangi bisa seperti ini, kami yakin masyarakat akan semakin puas. Banyuwangi juga akan semakin maju dan berprestasi,” kata Iman.
Selanjutnya, Iman juga meminta agar ASN senantiasa mengingat Tuhan dalam setiap apa yang dikerjakan, sehingga apa yang dicapai mendapatkan berkah.
“Jika ini di lakukan oleh para ASN maka saya yakin tidak akan ada ASN yang korupsi di negara ini, khususnya di Banyuwangi, karena mereka tahu Tuhan selalu mengetahui segala perbuatannya,” pungkasnya.
