Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puasa bagi Penderita Diabetes Melitus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

DALAM kondisi puasa, tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik karena terdapat berbagai macam hormon dalam tubuh yang mengatur keseimbangan kerja organ-organ tubuh. Diabetes melitus(DM) atau yang kerap disebut dengan penyakit kencing manis merupakan salah satu contoh dari kondisi dimana tubuh kekurangan salah satu hormon yang dinamakan insulin.

Hormon ini berfungsi menurunkan kadar gula dalam da-rah. Sehingga jika terjadi penurunan hormon tersebut, maka dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah (glukosa). Kadar glukosa yang normal di dalam darah (60 mg/dL-150 mg/dL) sangat diperlukan untuk memberikan asupan energi bagi kerja sel-sel penting dalam tubuh.

Seperti sel otak, sel saraf, sel darah, sel otot dan lain-lain. Sebelum berpuasa, penderita DM sebaiknya mengecek kadar gula darah dan meminta dokter untuk menghitung jumlah kebutuhan kalori dalam sehari sesuai dengan kondisi penyakit. Penderita DM tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan memperhatikan hal seperti meminum obat pengatur atau pengontrol kadar glukosadarah sebelum makan saat berbuka dan menjelang sahur.

Pemberian insulin harus diatur dengan tepat dengan berkonsultasi dengan dokter. Dan, jika tiba-tiba kadar gula darah mulai menurun, puasa harus dihentikan. Gejala dari konsidi hipoglikemi(menurunnya kadar glukosa darah) adalah badan lemas dan gemetar, pusing, jantung berdebar, dan keluar keringat dingin. Segera minum air gula dan konsumsi makanan berkadar karbohidrat tinggi, seperti kurma.

Ibadah puasa Ramadan bagi orang yang mengalami diabetes dapat berimplikasi pada aspek syariat maupun medis. Adapun yang perlu dipahami secara umum adalah orang yang mengalami diabetes tipe 1 lebih beresiko untuk mengalami perubahan kadar gula darah. Sehingga sangat disarankan untuk tidak melaksanakan puasa.

Bagi orang dengan diabetes tipe 2 diperbolehkan melaksanakan puasa berdasarkan pemeriksaan dan diskusi yang serius dengan dokter ahli diabetes dan edukator diabetes. Perencanaan puasa Ramadan untuk setiap penderita diabetes harus dirancang se-suai dengan kebutuhan indi-vidu. Selanjutnya, juga diper-lukan pemantauan selama menjalankan ibadah puasa untuk mendeteksi secara dini dan mencegah resiko akibat berpuasa. Selamat menjalan-kan ibadah puasa. (Radar)

/Penulis adalah Direktur RS NU Mangir, Rogojampi/