Banyuwangi, Jurnalnews.com – Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, menerima kunjungan wisata edukasi dari rombongan kepala desa dan unsur Forkopimcam dari dua kecamatan di wilayah Raas dan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk belajar langsung mengenai budidaya dan konservasi terumbu karang serta pengelolaan kawasan wisata berbasis lingkungan. Selasa, 16 Desember 2025.
Mewakili rombongan, Siska Oktavia dari Kangean Energi Indonesia menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian studi lapangan. Rombongan yang terdiri dari para kepala desa, dua orang camat, dua Danramil, serta Kapolsek sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Muncar untuk mempelajari pengelolaan sampah, sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Bangsring.
“Kami ingin belajar budidaya konservasi terumbu karang di Bangsring. Rombongan ini berasal dari dua kecamatan, Rasa dan Sapeken. Setelah dari Muncar, kami langsung ke Bangsring untuk melihat langsung pengelolaan wisata dan lingkungannya,” ujar Siska.
Sebelum acara dimulai, rombongan disambut dengan tarian Gandrung yang dibawakan oleh Sanggar Tari Sayu Melik, menambah suasana hangat dan kental dengan nuansa budaya lokal Banyuwangi.
Kepala Desa Bangsring, Sutoyo, menyambut baik sekaligus mengaku bangga atas kunjungan tersebut. Ia menceritakan perjalanan panjang Desa Bangsring dalam bertransformasi dari kawasan pantai yang dulunya kumuh menjadi destinasi wisata unggulan berbasis konservasi.
“Kalau nanti tidak seperti yang panjenengan bayangkan, ya beginilah Desa Bangsring. Tapi Alhamdulillah, dulu sepanjang pantai Bangsring kumuh, nelayannya juga banyak yang merusak terumbu karang dengan bom ikan. Kini, para pemuda berubah mindset dan bersama-sama mengelola wisata,” ungkap Sutoyo.
Saat ini, Desa Bangsring memiliki empat kawasan wisata, yakni Grand Watudodol, Bunder, Mutiara Tabuhan, serta destinasi baru Tanjungan Beach. Seluruh kawasan tersebut dikembangkan dengan konsep pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Wilayah pantai bagi kami adalah bonus. Wisatawan sekarang mencari pemandangan laut, keindahan terumbu karang, snorkeling, dan aktivitas wisata alam lainnya. Karena itu, kami terus membersihkan pantai, menanam pohon, dan menjaga ekosistem agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk peningkatan ekonomi,” tambahnya.
Sutoyo berharap kunjungan ini dapat menjadi awal silaturahmi dan kerja sama timbal balik. Ia juga membuka peluang bagi Desa Bangsring untuk melakukan kunjungan balasan ke daerah asal rombongan, sekaligus berbagi pengalaman dan edukasi pengelolaan wisata.
Setelah menerima pemaparan materi, rombongan dijadwalkan langsung menuju lokasi wisata Bangsring Underwater untuk melihat secara langsung praktik konservasi terumbu karang dan pengelolaan wisata bahari yang telah dijalankan. (Venus Hadi)







