Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sembahyang lalu Membasuh Diri di Laut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BLIMBINGSARI – Ratusan umat  Hindu di Kecamatan Blimbingsari mengikuti upacara Melasti di Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan  Blimbingsari, Banyuwangi, kemarin (25/3). Sebelum Melasti ke pantai, ratusan umat menggelar persembahyangan  di pura.

Setelah persembahyangan,  ritual dilanjutkan Melasti di pantai Blibis, Desa Patoman, yang berjarak  sekitar satu kilometer dari pura. Umat mengarak julen ke pantai. Selama arak-arakan, alunan  gamelan baleganjur terus bertalu. Suasana terasa meriah sembari berjalan kaki, ratusan umat juga ikut menari sepanjang perjalanan.

Tiba di pantai, persembahyangan Melasti digelar. Umat juga menghaturkan puluhan sesaji yang  diletakkan di tepi pantai. Upacara  dipimpin pemangku setempat yakni Jero Mangku Ketut Suwanto dan Mangku Ketut Gede Parso Susilo. Ritual dilanjutkan pakelem, melarung sesaji dari aneka hasil bumi ke tengah laut.

Pelaksanaan Melasti tersebut adalah satu rangkaian rutin yang dilakukan sebelum pelaksanaan upacara Tawur Agung Kesanga,  dan Tapa Brata Penyepian. “Melasti untuk meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Mahaesa  untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan dan mencegah kerusakan dalam di bumi,” ujar Ketua PHDI Kecamatan Blimbingsari, Made Swastiko.

Made Swastiko juga mengimbau agar umat Hindu di Kecamatan Blimbingsari dan di Banyuwangi tetap kompak, rukun mendukung  Pancasila dan keutuhan NKRI. Sementara itu, usai melaksanakan Nyepi, umat Hindu di Kecamatan Blimbingsari akan  melaksanakan upacara Tawur  Agung Kesanga dilanjutkan kirab ogoh-ogoh yang akan diselenggarakan pada Senin sore (27/3).

Baru pada Selasa mendatang  (28/3), dilaksanakan hari raya  nyepi dengan Tapa Brata Penyepian. Umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian yakni amati karya (tidak bekerja dan melakukan aktivitas), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati  lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu, tanpa hiburan, atau tidak bersenang-senang).

“Nanti di setiap sudut kampung juga akan dijaga pecalang,” ungkap Klian Adat Patoman Tengah, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, I Gusti Putu Sudana. Setelah melaksanakan persembahyangan di tepi pantai Blibis tersebut, rangkaian upacara Melasti ditutup dengan seluruh umat berebut membasuh diri ke laut. Ada yang mencuci tangan, kaki  dan membasuh wajah dengan air laut selanjutnya umat kembali   pulang ke pura dan rumah masing-masing.(radar)