Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sering Pergoki Kencing di Gayung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kencingKIAT agar toilet sekolah tetap bersih cukup mudah sebenarnya, yaitu membuat penggunanya sadar kebersihan. Namun, tak semua orang sadar tentang kebersihan meski sudah diingatkan berkali-kali. Di SDN 4 Penganjuran, sang kepala sekolah bernama Setyaningsih menempatkan penjaga di sekitar kamar mandi.

Trio petugas jaga itu adalah Taufik, 27, Faiz, 28, dan Kholis, 36. Ketiga orang itu adalah staf kebersihan yang merangkap penjaga kamar mandi. Tugasnya cukup berat yaitu menjamin kebersihan lokasi tersebut selama jam sekolah. Tugas trio rijig itu tak ubahnya pengawas proyek yang bolak-balik meninjau lokasi. Setelah siswa menggunakan kamar mandi, mereka langsung memeriksa kondisi kamar mandi. Jika ada yang tidak beres, trio rijig itu langsung bertindak. Siram, sikat, semprot, dan semprot.

Itu tugas sehari-hari Taufik dan kawan-kawan. Yang penting kondisi kamar mandi kembali bersih. Petugas itu bekerja bergantian setiap hari. Ada yang betugas mulai pukul 07.00 sampai pukul 09.00, dan ada pula yang pukul 09.00 hingga 12.00. Shift terakhir pukul 11.00 hingga pukul 13.00. Selama dua jam kerja mereka bertanggung jawab atas kondisi kamar mandi. Setiap hari pengawas kamar mandi yang dikenal dengan nama Trio jeding itu di beri alat kebesihan dan pengeras suara.

Fungsi pengeras suara itu adalah mengingatkan anak-anak di sekitar kamar mandi atau yang sedang menggunakan kamar mandi. Faiz, 29, salah satu petugas, menceritakan beberapa pengalamannya saat bekerja menjadi penjaga jeding. Menurutnya, dalam sehari bisa menghabiskan satu botol pembersih lantai untuk delapan kamar mandi. Sebab, nyaris setiap 10 menit sekali kamar mandi yang habis digunakan langsung disikat.

Yang paling ramai, lanjut Faiz, adalah pukul 08.00 sampai 10.00. Anak-anak akan berebut masuk kamar mandi, karena ada jam olah raga dan istirahat. Di situlah dirinya memelototi siswa-siswi yang menggunakan jading. Jika ada yang tidak bersih, tidak segan-segan Faiz berteriak melalui pengeras suara. Dia menyuruh siswa tersebut membersihkan kamar mandi yang habis digunakan itu. “Kadang ada yang habis kencing terus lari. Mereka kita panggil lewat pengeras suara lalu disuruh menyiram. Kadang saya tunggu sampai benar-benar bersih,” cerita Faiz. Saking banyaknya siswa, Faiz mengaku kewalahan mengatur, terutama kelas 6.

Meskipun sudah sering diingatkan, siswa paling senior diSD ini masih sulit di atur. “Senangnya waktu anak-anak sadar kebersihan. Jadi nggak terlalu berat kerjaannya. Tapi kalau pas yang nakal, kadang pipis di gayung dan pup tidak disirami,” cerita Faiz sambil menggelengkan kepala. Meski pekerjaan yang dijalani tergolong unik, Faiz merasa senang. Apalagi, jika ada tamu sekolah yang berkunjung dan menggunakan kamar mandi.

Berkat kerja kerasnya itu, kamar mandinya bersih. Kepala SDN 4 Penganjuran, Setyaningsih, mengatakan kesadaran anak-anak harus ditumbuhkan dan diawasi. Selain diingatkan dengan nasihat saat upacara bendera, anak-anak harus diawasi agar bertanggung jawab. “Meski awalnya takut kepada penjaga, tapi lama-lama akan menjadi terbiasa. Jadinya, mereka punya tanggung jawab sendiri,” tandas Setyaningsih. (radar)