Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tak Digunakan, Buku K13 Digudangkan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

adafaadaBANYUWANGI – Salah satu imbas di kembalikannya sistem pendidikan dari Kurikulum 2013 (K-13) ke Kurikulum 2006 adalah buku pelajaran K-13 tidak digunakan lagi. Alhasil, Buku-buku yang sudah telanjur di cetak dan di distribusikan ke sekolah-sekolah itu harus masuk ke ruang penyimpanan, entah itu perpustakaan ataukah gudang.

Di beberapa sekolah di Banyuwangi buku-buku itu dimasukkan ke ruang perpustakaan sebagai referensi. ‘Tetapi, banyak juga yang disimpan dalam kardus dan ditumpuk. Para kepala sekolah mengatakan tidak ada yang mubazir dari buku K-l3. Buku-buku tersebut disimpan dahulu, karena kelak tetap akan digunakan.

Di SDN Kepatihan, misalnya, buku K-13 yang berjumlah sekitar 2160 buah disimpan di perpustakaan. Beberapa masih ada dl dalam kardus, dan sisanya ditata di salah satu ruang perpustakaan. Sebab, K13 baru di jalankan dua semester dikelas 1, 2,4 dan 5. Setelah itu, kurikulum disekolah tersebut dikembalikan ke KTSP. Para siswa pun kembali meggunakan buku kurikulum sebelumnya itu.

“Sementara ini ya benar-benar tidak bisa digunakan. Kita simpan sampai nanti menunggu K-13 diterapkan,” kata Endahwati, kepala SDN Kepatihan. Sementara itu, kondisi buku KTSP yang kini digunakan, kata Endah, tidak semua masih bagus. Banyak buku yang sudah tidak bisa digunakan. Hanya sekitar 35 persen buku yang kondisinya masih baik.

jadi, dirinya harus memfotokopi beberapa buku agar semua siswa memegang buku.  Sementara itu, di SMPN 1 Giri kondisi yang terjadi tidak jauh berbeda dengan sekolah lain. Buku siswa yang berjumlah 2.954 buah disimpan di perpustakaan karena sekolah kembali menerapkan KTSP.

Beberapa jenis buku masih digunakan sebagai referensi, tapi sebagian besar ditumpuk di perpustakaan. “Kita tarik kembali buku-buku K-13 yang sudah di siswa, lalu kita pakai lagi buku KTSP. Nanti kalau sudah dijalankan lagi, ya kita bagikan lagi. Kan sudah berhenti di sini kurikulumnya, hanya tertunda sementara,”  kata Dardiri, wakil kepala SMPN 1 Giri. (radar)