Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Teaterikal Ajak Peduli Desa Wisata

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

teatrikalBANYUWANGI – Sejumlah aktivis gabungan dari BEM Untag Banywangi, GMNI, dan WAC (Way Art Community) menggelar aksi di jalanan kota Banyuwangi kemarin (7/11). Dengan membawa spanduk kain putih mereka berjalan dari depan Gesibu menuju Taman Sritanjung. Aksi itu dilakukan untuk menyuarakan keberadaan desa wisata di Banyuwangi. Di sepanjang jalan, sambil menabuh alat musik dari drum bekas, para aktivis ini mengajak masyarakat peduli terhadap desa wisata.

Selain itu, dengan membawa kardus mereka juga meminta sumbangan dari pengguna jalan. Sumbangan itu nanti akan digunakan untuk memajukan desa wisata. Salah satunya adalah Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Menurut koordinator aksi, Wokeh, selama ini keberadaan desa wisata kurang mendapat apresiasi dari masyarakat maupun pemerintah. Padahal, potensi wisata yang ada di desa-desa sangat banyak. Seperti yang ada di Desa Kampung Anyar ini.

Desa tersebut memiliki objek air terjun. Dia bersama komunitasnya ingin objek tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. “Kita berharap warga sekita bisa diberdayakan menjadi pengelola tempat tersebut,” ujarnya. Dikatakan, selama ini pengelolaan objek wisata yang dilakukan oleh investor sering kali tidak melibatkan warga sekitar. Melalui aksi ini, dia berharap agar masyarakat dan pemerintah menaruh kepedulian dengan memberdayakan warga sekitar.

Agar pengelolaan nanti bisa dilakukan oleh warga dan hasilnya bisa dinikmati mereka secara langsung. Aksi tersebut sempat menarik para pengguna jalan yang melintas di depan Masjid Agung Baiturrahman. Di sana mereka menggelar aksi teaterikal. Salah satu dari mereka melakukan pantomime, kemudian para aktivis ini merias wajahnya dengan riasan unik. Di sepanjang jalan mereka juga meminta sumbangan kepada para pengendara dan toko yang mereka lewati. Aksi tersebut berjalan lancar dengan kawalan polisi. Aksi berakhir setelah mereka kembali menuju Gesibu. (radar)