
ROGOJAMPI – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) terus minta tumbal. Dalam dua pekan terakhir dua bocah di bawah lima tahun (balita) asal Kampung Candian, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, meninggal setelah dinyatakan positif terkena penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu.
Kedua bocah yang bernasib malang itu adalah Aska Choirun nisa, 2, putra pasangan Hayatudin-Ririn Annisa. Bocah itu meninggal pada Senin (17/10). Sebelumnya, Hafiz Sena, 5, juga meninggal akibat DBD. “Jadi dalam dua minggu ini sudah dua bocah yang meninggal di kampung kami akibat DBD,” cetus Ketua RT 2, Kampung Candian, Desa Rogojampi, Ubaidillah.
Menurut Ubaidilah, kampungnya sebenarnya sudah di-fogging. Tetapi, nyamuk demam berdarah tetap berkeliaran dan menyerang. Bahkan, hingga merenggut nyawa dua bocah. “Masyarakat sangat resah, karena dua nyawa melayang akibat DBD dalam tempo dua minggu,” katanya.
Selain di Kampung Candian, korban DBD juga menimpa Amira, 2. Putra pasangan Sigit Widianto, 37, dan Nurhawadibi, 39, asal Dusun Desa/Kecamatan Rogojampi, itu juga meninggal akibat DBD pada Rabu (12/10). “Demam berdarah masih menggila di Rogojampi, padahal sudah dilakukan fogging,” ujar Kepala Dusun Jagalan, Winarto.
Tingginya angka korban akibat DBD itu, warga mulai anak-anak, remaja, dan orang tua, di Desa Rogojampi menggelar bersih-bersih lingkungan sekitar kemarin (21/10). Mereka juga mengubur benda-benda yang dapat menampung air dan bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2