Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wabup Sidak Pelayanan Publik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Wabup-Yusuf-Kunjungi-Pelayanan-Publik

BANYUWANGI – Setelah kembali menduduki posisi wakil bupati (wabup) Banyuwangi pasca menanggalkan jabatan pada 22 Oktober 2015 lalu, Yusuf Widyatmoko memanfaatkan hari pertama kerja kemarin (22/2) untuk mengecek langsung pelayanan publik di Bumi Blambangan.

Kali ini pria yang kembali terpilih sebagai wabup mendampingi Bupati Abdullah Azwar  Anas itu menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan  dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Begitu tiba di RSUD Blambangan, Wabup Yusuf langsung mengecek loket pelayanan.

Di lokasi itu wabup menyempatkan diri menyapa pasien yang tengah antre. Usai mengunjungi loket, Wabup Yusuf mendatangi apotek dan ruang cuci darah. Pada kesempatan itu pria yang  juga ketua Palang Merah Indonesia  (PMI) Banyuwangi tersebut  meminta RSUD Blambangan  mengembangkan bank darah.

“Dengan memiliki Bank Darah,  RSUD tidak melulu tergantung pada stok darah PMI. Sehingga,  pelayanan kepada pasien semakin  baik,” pintanya. Yusuf mengatakan, RSUD Blambangan  memiliki 14 unit mesin cuci darah yang bisa dioperasikan untuk melayani pasien.

Meski jumlah mesin yang tersedia cukup banyak, tapi mengingat kebutuhan masyarakat cukup tinggi, perlu dilakukan penambahan  mesin cuci darah di Banyuwangi.  Dengan demikian, pasien cuci  darah tidak perlu menjalani  perawatan di luar daerah.

“Tetapi, karena ruang cuci darah sudah tidak bisa diperlebar, sehingga  tidak memungkinkan dilakukan penambahan mesin. Solusinya adalah dilakukan penambahan mesin cuci darah di RSUD Genteng,” paparnya.

Bukan itu saja, Wabup Yusuf  juga berkeliling ke sejumlah sudut  RSUD Blambangan untuk mengetahui kondisi bangunan rumah sakit pelat merah tersebut. Salah  satunya mengecek ruang VVIP yang baru selesai dibangun.  “Ruang VVIP ini belum diserahkan.  Kita cek untuk memastikan semuanya baik,” tuturnya.

Direktur RSUD Blambangan,  dr. Taufiq Hidayat Sp. And, menuturkan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas dan jenis pelayanan kepada pasien. Dikatakan, mulai tahun 2017 RS milik Pemkab Banyuwangi tersebut   akan mampu melaksanakan operasi penyakit jantung, sedangkan  mulai 2018 RSUD Blambangan akan mampu melaksanakan penanganan khusus pasien penderita stroke.

Menurut Taufiq, untuk mempersiapkan penanganan penyakit jantung, pihaknya telah mengirimkan  dokter khusus untuk menjalani pendidikan di Surabaya  dan Kuala Lumpur, Malaysia,  sejak April 2015 lalu. Selain menyiapkan  tenaga dokter, pihak  RSUD juga telah melaksanakan  pembangunan ruang operasi jantung.

“Insya Allah mulai Februari 2017 kita telah mampu melakukan penanganan operasi jantung, yakni pemasangan ring pada pasien penderita jantung koroner,” kata dia. Sementara itu, setelah mengunjungi  RSUD Blambangan, Wabup  Yusuf melanjutkan agenda sidak  kemarin ke kantor Dispendukcapil.

Kali ini dia mengecek ruang  pelayanan umum. Kali ini dia  mendapati puluhan warga tengah antre mendapatkan pelayanan di kantor tersebut. Sama seperti di RSUD Blambangan, Wabup Yusuf menyempatkan  diri bertanya tentang  kualitas pelayanan di kantor  Dispendukcapil.

“Pelayanannya cukup baik, Pak. Ruangan tempat antre juga sangat nyaman,” ujar Ali Sodiqin, warga Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, kepada Wabup Yusuf. Kepala Dispendukcapil, Sudjani, menuturkan antrean panjang di kantor instansi yang dia pimpin terjadi lantaran banyak pengajuan pengurusan data kependudukan, seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk elektronik (KTPel), dan lain-lain.

Dijelaskan, banyaknya pengajuan tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga operator yang dimiliki Dispendukcapil. Meski demikian, Sudjani memastikan pihaknya telah mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Kemampuan sumber daya kami hanya mampu mencetak sekitar 400 sampai 450 KTP-el dalam sehari. Masyarakat  yang datang langsung ke kantor Dispendukcapil, KTP-nya selesai dalam tiga hari. Yang mengurus melalui kecamatan,  rata-rata tuntas dalam tujuh  hari,” akunya.

Dikonfirmasi terkait hasil sidak  kemarin, Wabup Yusuf mengaku secara umum pelayanan publik di RSUD Blambangan dan Dispendukcapil berjalan baik. “Setelah tidak menjabat sekitar empat bulan, saya ingin mengetahui  bagaimana kondisi terkini pelayanan publik di Banyuwangi.

Secara umum, pelayanan publik berjalan  baik. Masyarakat yang saya tanya  juga mengakui hal itu,” kata dia. Meski demikian, Wabup Yusuf  tidak menampik ada beberapa  kekurangan yang perlu diperbaiki. “Tentu kekurangan-kekurangan  tersebut menjadi catatan kami  agar segera dilakukan perbaikan,” pungkasnya.

Sementara itu, pagi hari sebelum menggelar sidak, Wabup Yusuf menyerahkan jaminan kematian dari Badan Penyelenggara Jaminan  Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan  kepada ahli waris dua juru parkir  (jukir) di Bumi Blambangan.

Kedua jukir tersebut adalah Almarhum Nanang Edi Subagio asal Kecamatan Genteng dan  Budi Sutrisno asal Kecamatan  Rogojampi. Ahli waris kedua almarhum mendapatkan masing-masing Rp 23 juta rupiah. Penyerahan Jaminan Kematian  dari BPJS Ketenagakerjaan itu  dilakukan seusai upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) yang  dilangsungkan di halaman Pemkab  Banyuwangi. (radar)